TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai Kota Soledar di Ukraina timur, setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah merebut kendali kota pertambangan garam tersebut pada Jumat (13/1/2023).
Beberapa bangunan telah menjadi puing-puing sejak Soledar menjadi fokus serangan Rusia yang tanpa henti.
"Penguasaan kota akan memungkinkan Rusia untuk memotong jalur pasokan Ukraina di dekat kota Bakhmut yang strategis," kata Kementerian.
"(Pasukan Rusia) kemudian memblokir dan mengepung unit Ukraina di sana", imbuhnya.
Di sisi lain, Kyiv menegaskan pasukannya masih bertempur di kota itu.
Baca juga: Ukraina Bertahan La1wan Rusia di Soledar, 559 Warga Ukraina Terjebak di Tengah Pertempuran
Dikutip Al Jazeera, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video larut malam pada Jumat (13/1/2023) bahwa pasukan Kyiv terus memerangi pasukan Rusia di kota itu.
Sebelumnya, juru bicara militer Sergiy Cherevaty mengatakan pasukan Ukraina telah mengendalikan situasi.
Jika Soledar jatuh, itu akan menandai keberhasilan militer yang langka bagi Kremlin setelah serangkaian kemunduran di medan perang dan mundur yang memalukan.
Tentara Ukraina sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka memperkirakan Soledar akan “segera jatuh”.
“Mereka mengatakan hanya ada sedikit tentara Ukraina yang tersisa di Soledar dan ada rencana untuk mengeluarkan sisanya,” kata Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari pinggiran Bakhmut.
Baca juga: Tentara Rusia Dipenjara 5 Tahun karena Menolak Ikut Perang di Ukraina
Hilangnya Soledar akan memberi "tekanan besar" pada Bakhmut, yang berjarak 10 kilometer dari selatan kota Soledar.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)