Namun, pada bulan Desember, perusahaan menutup platform game fantasi online Jeet11 dan memberhentikan hampir 100 karyawan.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara ShareChat mengatakan:
"Karena modal menjadi mahal, perusahaan perlu memprioritaskan taruhan mereka dan berinvestasi hanya dalam proyek dengan dampak tertinggi."
"Keputusan untuk mengurangi biaya karyawan diambil setelah banyak pertimbangan dan mengingat tumbuhnya konsensus pasar bahwa sentimen investasi akan tetap sangat hati-hati sepanjang tahun ini," tambah juru bicara itu.
ShareChat, yang berbasis di Bangalore (juga dikenal sebagai Bengaluru), bernilai sekitar $5 miliar dan dikatakan memiliki sekitar 180 juta pengguna aktif bulanan.
PHK Perusahaan Startup di Indonesia
Tak hanya di India, badai pemecatan karyawan startup juga terjadi di Indonesia.
Pada tahun 2022 lalu, setidaknya 13 perusahaan startup melakukan pemecatan massal, yakni:
1. JD.ID
Isu pemecatan massal JD.ID awalnya viral di media sosial.
Dalam cuitan yang ditulis pada Selasa (13/12/2022), @ecommurz menjelaskan PHK akan menyasar 50 hingga 85 persen atau sekitar 200 staff dari semua total karyawan.
Setelah informasi ini mencuat dan jadi topik hangat para netizen Twitter, JD.id langsung memberikan pernyataan resmi terkait PHK yang dilakukan perusahaan melalui akun Instagram.
Setya Yudha Indraswara, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, menjelaskan perusahaan harus melakukan pemangkasan karyawan sebagai bentuk adaptasi untuk mencegah kerugian di tengah perubahan bisnis yang terjadi selama belakangan ini.
Pemangkasan ratusan staff bukanlah kali pertama yang dilakukan oleh JD.ID, di tahun 2022 tepatnya pada Mei lalu perusahaan dilaporkan telah mengambil langkah yang sama sebagai bentuk improvisasi agar JD.ID dapat terus beradaptasi dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.