TRIBUNNEWS.COM - Aplikasi media sosial asal India, ShareChat, memecat 20 persen karyawannya.
Dilaporkan BBC.com, Mohalla Tech, perusahaan induk aplikasi ShareChat, menyebut keputusan sulit terpaksa dilakukan karena kekhawatiran akan krisis ekonomi yang berkelanjutan.
Mohalla Tech memiliki sekitar 2.200 karyawan.
Kini ratusan karyawan di posisi manajemen diberhentikan.
ShareChat mengikuti serangkaian perusahaan teknologi yang telah memangkas tenaga kerjanya baru-baru ini.
Raksasa teknologi seperti Meta, Twitter, dan Amazon juga telah memberhentikan ribuan karyawan selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Lima Startup China yang Selamat dari Lockdown Ketat Covid-19 di 2022
Menurut Layoffs.fyi, situs yang melacak pemutusan hubungan kerja perusahaan teknologi, sejauh ini lebih dari 24.000 pekerja di seluruh dunia telah di-PHK pada tahun 2023.
Situs web yang didirikan oleh seorang pengusaha yang berbasis di AS bernama Roger Lee itu, mendapatkan angka-angka tersebut dari pengumuman media.
Di India, start-up teknologi seperti Unacademy, Moglix, upGrad, dan LEAD semuanya telah mengumumkan PHK sejak 1 Januari.
Beberapa unicorn India menghadapi tekanan dari investor untuk memangkas biaya di tengah kekhawatiran atas valuasi yang tinggi dan kondisi ekonomi global.
ShareChat, jejaring sosial buatan sendiri pertama di India, menawarkan konten dalam bahasa India.
Aplikasi itu didukung oleh perusahaan teknologi seperti Google dan Temasek.
ShareChat telah mengumpulkan $300 juta dalam pendanaan baru tahun lalu.
Twitter, Snap Inc, dan Tiger Global terdaftar sebagai para investornya.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Startup Pilih Jalan PHK Demi Menekan Pengeluaran pada Era Bakar Duit Berakhir