TRIBUNNEWS.COM - Lima warga sipil tewas dalam serangan bom di gedung pemerintah di Kota Mogadishu, Somalia, Minggu (22/1/2023).
Serangan bom itu dilakukan oleh anggota kelompok bersenjata Al-Shabab.
Mereka menyerbu ke blok yang berisi kantor walikota Mogadishu sekitar sekira pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Setelah ledakan bom, terdengar baku tembak antara pasukan bersenjata Al Shabab dan pasukan keamanan Somalia.
Pasukan keamanan Somalia membunuh enam anggota kelompok bersenjata Al Shabab dan membersihkan daerah Mogadishu sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Sehingga, total orang yang meninggal dunia dalam serangan itu adalah 11 orang dan 16 orang lainnya terluka.
Baca juga: Densus 88 Temukan 2 Bom Rakitan dari Terduga Teroris yang Ditangkap di Yogyakarta
Saksi Mata
Kantor walikota terletak di gedung kantor pusat pemerintah daerah di Mogadishu yang dijaga ketat.
Seorang saksi mata mengatakan situasi saat penyerangan sangat mengerikan.
“Kami berada di kantor dan kami tuli oleh ledakan. Kami ketakutan. Kemudian, tembakan menyusul,” Farah Abdullahi, yang bekerja di kantor walikota, mengatakan kepada Reuters.
Al-Shabab mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan pengebomnya menyerang, kemudian mereka memasuki gedung setelah membunuh penjaga gedung.
"Teroris meledakkan kendaraan yang sarat dengan bahan peledak ke dinding perimeter mal Mogadishu yang berada di sebelah markas administrasi Banadir," kata petugas polisi Abdullahi Mohamed kepada kantor berita Prancis AFP, seperti dikutip dari RFI.
Saksi mata mengatakan ledakan itu merusak gedung-gedung di dekatnya dan tembakan terdengar di dekat kantor walikota.
"Ada baku tembak terjadi di sekitar gedung utama tapi kami tidak tahu apa yang terjadi di dalamnya," kata seorang saksi mata yang menjalankan bisnis di dekat kantor tersebut.