TRIBUNNEWS.COM - Tiga orang tewas dalam penembakan di sebuah toko serba ada Circle K di Yakima, negara bagian Washington, Amerika Serikat pada Selasa (24/1/2023) pagi.
Selain itu, satu korban terluka telah dibawa ke rumah sakit.
Polisi setempat mendapat panggilan darurat pada pukul 3.30 pagi, yang mengatakan ada tiga orang yang tewas di toko Circle K di Yakima.
Kepala Polisi Yakima, Matt Murray, mengatakan dua korban ditembak di dalam toko.
Sementara itu, korban ketiga ditembak di luar toko.
Baca juga: Penembakan Massal di Half Moon Bay California, Tidak ada Korban WNI
Polisi Yakima menyebut penembakan itu adalah serangan acak.
"Tampaknya ini situasi (penyerangan) acak. Tidak ada konflik nyata di antara para pihak," kata Murray, seperti diberitakan di laman Facebook Yakima Police Department.
"Laki-laki itu baru saja masuk dan mulai menembak."
Setelah melepaskan tembakan di dalam toko, tersangka yang diidentifikasi sebagai Jarid Haddock (21) berlari ke seberang jalan.
Ia menembak ke sebuah kendaraan dan memaksa pengemudi di mobil itu untuk pindah ke kursi penumpang.
"Tersangka mencuri mobil dan melarikan diri," kata Murray.
Baca juga: Korban Tewas akibat Penembakan Brutal di California Bertambah Jadi 11, Polisi Selidiki Motif Pelaku
Setelah perburuan selama berjam-jam, kerabat Jarid Haddock memanggil pihak berwenang ke lokasi di belakang gudang tempat persembunyian Haddock.
Tembakan terdengar saat polisi mendekat.
Di sana, terlihat seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai Haddock ditemukan terluka.
"Tidak ada petugas yang terluka atau menggunakan kekuatan apa pun," kata Murray menegaskan.
Jarid Haddock meninggal karena luka-lukanya di tempat kejadian.
Penembakan di Yakima adalah kekerasan senjata terbaru yang mengguncang Amerika Serikat.
Baca juga: Sosok Tersangka Penembakan di Aula Dansa Monterey Park California, Dikenal Sensitif
Penembakan Massal di Amerika Serikat
Peristiwa di Washington terjadi setelah dua penembakan massal di California yang menewaskan 18 orang.
Sehari sebelumnya, tujuh orang tewas di dua lokasi pertanian di selatan San Francisco karena seorang buruh tani Cina-Amerika diyakini telah menembaki rekan-rekannya, Senin (23/1/2023), seperti diberitakan Channel News Asia.
Pada Sabtu (21/1/2023) malam, seorang pria tua Asia mengamuk di studio tari di Monterey Park dekat Los Angeles.
Ia menembak 11 orang yang berkumpul untuk perayaan Tahun Baru Imlek.
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Huu Can Tran menembak dirinya sendiri hingga tewas beberapa jam kemudian saat polisi masuk dengan mobil vannya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Penembakan Massal