TRIBUNNEWS.COM -- Jerman tidak akan memberikan rudal jarak jauhnya, Taurus ke Ukraina, namun bulan depan diperkirakan akan mengirimkan sistem pertahanan udara IRIS-T.
IRIS-T merupakan sistem pertahanan udara berupa rudal pelacak inframerah (IIR) jarak pendek dengan pencitraan semua aspek.
Rudal ini dirancang untuk bertahan terhadap target subsonik yang terbang rendah dan target dengan penampang radar rendah, seperti rudal jelajah.
Baca juga: Ukraina: Serangan Saat Ini Belum Apa-apa, Rusia Timbun Rudal Untuk Serangan Masif di Musim Dingin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, sistem pertahanan udara IRIS-T keenam dari Jerman akan tiba di Ukraina pada akhir tahun ini. Namun berapa jumlah rudal yang akan dikirimkan tidak disebutkan.
Zelensky dalam keterangan persnya dikutip dari Ukrinform, Kamis (14/11/2024) mengatakan telah berkomunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Mereka sepakat dalam proses bantuan militer yaitu Jerman memasok sistem pertahanan udara untuk tahun depan dan kemungkinan bantuan tambahan dengan peralatan pertahanan udara dari Jerman.
"Olaf Scholz melaporkan bahwa sistem pertahanan udara IRIS-T keenam yang direncanakan akan tiba di Ukraina pada akhir tahun ini," kata pernyataan itu.
Zelensky juga menyatakan bahwa visi Ukraina tentang perdamaian yang adil dan abadi harus disampaikan pada pertemuan G20 di Brasil. Ia berterima kasih kepada Scholz karena Ukraina dapat mengandalkan Jerman dalam hal ini.
Tolak Kirim Taurus
Sementara dalam debatnya di Bundestag, Olaf Scholz menegaskan bahwa dirinya menolak memberikan bantuan rudal Taurus ke Ukraina.
Scholz berkeras bahwa negaranya mendukung Ukraina, namun tidak ingin terlibat dalam konflik peperangan Rusia-Ukraina.
Sebelumnya, pemimpin partai oposisi terbesar, Persatuan Demokratik Kristen, Friedrich Merz, mengatakan bahwa ia akan menyerahkan rudal Taurus ke Kiev jika Moskow tidak menghentikan aksi militer di Ukraina dalam waktu 24 jam setelah panggilannya ke Kremlin.
Baca juga: NATO Berkeringat, Rusia Aktifkan Jet Super Su-57 Generasi Kelima Saat Ukraina Ngos-ngosan di Perang
Merz mengatakan bahwa jika ia menjadi Kanselir Jerman, ia akan mengeluarkan ultimatum kepada Vladimir Putin.
"Jika ada alasan untuk ini dan kesepakatan dicapai di antara mitra Eropa dan transatlantik, maka tentu saja, ya, saya akan memanggilnya," kata Merz dalam sebuah wawancara dengan sebuah majalah Jerman.
Sehari sebelumnya, Scholz menjanjikan Volodymyr Zelensky dukungan lebih lanjut dan pengiriman sistem pertahanan udara lainnya pada akhir tahun.
Berikut sepesifikasi rudal IRIS-T dengan Taurus
IRIS-T
Ukuran: panjang 2,94 meter (9,6 kaki)
Diameter: 127 milimeter (5,0 inci)
Berat: 87,4 kilogram (193 pon)
Panduan: Pencitraan inframerah (IIR) dengan kemampuan IRCCM
Hulu ledak: fragmentasi berdaya ledak tinggi (HE) 12,7 kg
Jangkauan: Hingga 25 kilometer (15,6 mil)
Kecepatan: Hingga Mach 3
Mekanisme deteksi: Pencari inframerah dan sensor sekering jarak dekat
Kemampuan: Penguncian sebelum peluncuran (LOBL) dan penguncian setelah peluncuran (LOAL)
Taurus
Ukuran: panjang 5 meter,
Diameter: 1 meter
Berat: 1.400 kg
Kecepatan: Hingga 1.170 kilometer per jam
Jangkauan: Lebih dari 500 kilometer
Hulu ledak: Hulu ledak tahap ganda seberat 480 kg yang disebut MEPHISTO
Navigasi: Menggunakan empat sistem navigasi independen, termasuk GPS, navigasi referensi medan berbasis gambar, dan sistem navigasi inersia (INS)
Penerbangan: Terbang pada ketinggian 35 meter, menggunakan medan tingkat rendah setelah penerbangan untuk menembus pertahanan udara yang padat
Target: Dirancang untuk menyerang target yang diperkeras, bunker, pusat komando, fasilitas lapangan terbang dan pelabuhan, fasilitas penyimpanan amunisi, kapal, dan jembatan
Peluncuran: Ditembakkan dari jet tempur, seperti Panavia PA-200 Tornado IDS, Eurofighter Typhoon EF-2000, Saab JAS-39C Gripen, McDonnell Douglas EF-18A+ Hornet, dan McDonnell Douglas F-15K Slam Eagle
Biaya: Harga satuan sekitar €1 juta ($1,1 juta)