TRIBUNNEWS.COM - Sembilan warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Kota Jenin, Palestina, Kamis (26/1/2023) pagi.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pasukannya masuk untuk menangkap militan Jihad Islam yang merencanakan serangan besar.
Kepresidenan Palestina menuduh Israel melakukan pembantaian di Jenin.
Serangan itu adalah bagian dari apa yang digambarkan oleh militer Israel sebagai serangan anti-terorisme yang dimulai pada April 2022 lalu.
Kementerian kesehatan Palestina mengidentifikasi tiga dari mereka yang tewas sebagai Magda Obaid (60), Saeb Izreiqi (24), dan Izzidin Salahat (26).
Selain itu, 20 orang dilaporkan terluka dan empat di antaranya menderita luka serius, seperti diberitakan Daily Sabah.
Baca juga: Israel Bebaskan Tahanan Palestina Maher Younis Setelah Memenjarakannya Selama 40 tahun
Kronologi Penyerangan
Pasukan Israel mengepung sebuah bangunan dan tiga tersangka bersenjata dilumpuhkan, sementara tersangka keempat menyerah.
Tembakan senjata berat dan ledakan terdengar dalam rekaman video dari kamp pengungsi Jenin pada Kamis pagi, saat pasukan Israel bentrok dengan militan Palestina.
Militer Israel mengatakan pasukan ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina lainnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Dua Pria Bersenjata Palestina di Tepi Barat
Mereka membalas tembakan dan mengenai sasaran terhadap orang-orang Palestina.
Ia menambahkan pihaknya sedang menyelidiki klaim mengenai korban tambahan.
Jihad Islam dan Hamas mengatakan militan mereka telah menargetkan pasukan dengan tembakan dan alat peledak improvisasi.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, melaporkan tujuh pemuda ditembak dan terluka saat berusaha mencegah pasukan Israel memasuki Jenin.