TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengajukan visa turis yang berlaku selama enam bulan untuk tetap tinggal di Amerika Serikat (AS), pengacaranya, Felile Alexandre menerangkan.
The Financial Times melaporkan politisi sayap kanan Brasil itu saat ini sedang menghadapi penyelidikan atas tuduhan membantu menghasut kerusuhan di Ibu Kota Brasil.
"Pihak berwenang Amerika Serikat menerima permohonan visa Bolsonaro pada Jumat (27/1/2023) kemarin," kata Alexandre kepada Reuters dalam sebuah pernyataan e-mail yang ditulis pada Senin (30/1/2023).
Selama aplikasi diproses, Bolsonaro akan tetap berada di Amerika Serikat.
"Dia ingin mengambil cuti, menjernihkan pikirannya, dan menikmati menjadi turis di Amerika Serikat selama beberapa bulan sebelum memutuskan langkah selanjutnya," papar pengacara Bolsonaro.
Baca juga: Hakim Brasil Perintahkan Tangkap Mantan Menteri Kehakiman Era Bolsonaro Soal Kerusuhan di Brasilia
"Apakah dia akan menggunakan enam bulan penuh atau tidak, itu terserah dia," jelasnya.
Seperti diketahui, Bolsonaro meninggalkan Brasil menuju Amerika, beberapa hari sebelum, Presiden sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva dilantik.
Bolsonaro dikritik setelah massa pendukungnya melakukan kerusuhan di Ibu Kota Brasilia pada 8 Januari 2023.
Dikutip Al Jazeera, awal bulan ini, Bolsonaro sempat dilarikan ke rumah sakit karena sakit perut akibat luka pasca-serangan pisau selama pemilihan presiden 2018 lalu.
Mantan presiden itu sebelumnya mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN Brasil bahwa dia berencana untuk kembali ke Brasil pada akhir Januari.
Baca juga: 1.500 Pendukung Jair Bolsonaro Ditahan Usai Serbu Ibu Kota Brasil
Bolsonaro juga mengaku sedang mempertimbangkan untuk memindahkan keberangkatannya lebih awal karena alasan kesehatan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)