Beberapa orang terkubur di bawah puing-puing setelah sebagian besar bangunan masjid runtuh, sehingga operasi penyelamatan berlanjut sepanjang malam.
Korban tewas termasuk beberapa perwira polisi senior dan pemimpin ibadah.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan kepada saluran lokal Geo TV bahwa tersangka pengebom berdiri di barisan depan masjid dan meledakkan dirinya sesaat setelah salat dimulai.
"Begitu imam mulai salat, ada ledakan yang memekakkan telinga, yang melemparkan saya ke udara dan membuang saya," kata Mohammad Mushtaq, seorang petugas polisi yang terluka dalam ledakan itu, kepada wartawan di rumah sakit.
3. Polisi sebut serangan balas dendam
Kepala Polisi Kota Peshawar Muhammad Ijaz Khan mengatakan pada Selasa (31/1/2023), ledakan di sebuah masjid di dalam markas polisi Pakistan kali ini disebabkan oleh bom bunuh diri.
Dia menyatakan ledakan itu adalah serangan balas dendam yang ditargetkan.
Saat kejadian, ada sekitar 300 dan 400 polisi yang tengah menjalankan salat ashar di kompleks masjid.
"Kami berada di garis depan mengambil tindakan terhadap militan dan itulah mengapa kami menjadi sasaran. Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat kami sebagai sebuah kekuatan," kata Muhammad Ijaz Khan kepada AFP.
Seorang petugas polisi yang menjadi korban ledakan bom di masjid Pakistan adalan Wajahat Ali.
"Saya tetap terperangkap di bawah reruntuhan dengan mayat di atas saya selama tujuh jam. Saya sempat kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup," cerita dia ketika berada di dalam rumah sakit.
Kepala Kepolisian Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Moazzam Jah Ansari, mengatakan seorang pengebom bunuh diri telah memasuki masjid sebagai tamu, membawa 10-12 kilogram bahan peledak dalam bentuk serpihan.
4. Taliban Ngaku Bertanggungjawab
Tidak lama setelah ledakan, Sarbakaf Mohmand, seorang komandan Taliban Pakistan yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan atau TTP, mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah unggahan di Twitter.