Balon itu tiba di Kanada dua hari kemudian.
Dikutip dari Sputnik News, Minggu (5/2/2023), Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, bahwa pada Jumat malam, balon pengintai kedua yang dilaporkan milik China terdeteksi sedang 'transit' di langit Amerika Latin.
"Kami melihat laporan tentang balon yang transit di Amerika Latin. Kami sekarang menilai itu adalah balon pengintai China lainnya," kata Brigjen Sekretaris Pers Pentagon, Jenderal Patrick Ryder.
Pemerintah China klaim balon mengalami overflight
China telah menyatakan penyesalan atas overflight.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping mengklaim itu adalah balon cuaca yang telah meledak.
Tetapi Pentagon menolak klaim tersebut.
Baca juga: Alasan China soal Balon Mata-mata di AS: Itu Balon Cuaca yang Keluar Jalur
Badan tersebut, bersikeras bahwa balon itu adalah pesawat pengintai yang dapat bermanuver.
Untuk diketahui, salah satu negara bagian yang dilintasi balon mata-mata China adalah Montana, yang merupakan rumah bagi beberapa gudang rudal balistik nuklir antarbenua AS.
Penerbangan balon itu menyebabkan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken membatalkan kunjungan yang direncanakan akhir pekan ini ke Beijing.
Dalam perjalanan tersebut, Blinken dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping untuk membahas ketegangan antara kedua negara.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)