TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) menyebut ada dua warga negara Indonesia (WNI) mengalami luka akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,9 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023).
Selain itu, hingga saat ini, Kemlu melalui KBRI Ankara menyebut tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa.
Berdasarkan rilis dari juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizayah, dua WNI yang mengalami luka telah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Dua orang WNI mengalami luka, masing-masing di Kahramanmaras dan Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," demikian bunyi rilis tersebut.
"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," lanjutnya.
Baca juga: Gempa M 7,8 di Turki-Suriah, Lebih dari 100 Orang Tewas
KBRI Ankara, dalam laporannya, juga mengungkapkan sejumlah WNI yang berada di Provinsi Kahramanmaras, Turki, harus meninggalkan tempat tinggal mereka lantaran mengalami kerusakan parah.
"KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementasra sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat," seperti tertulis dalam rilis.
Hingga kini, KBRI Ankara tengah berkoordinasi dengan otoritas lokal di daerah terdampak gempa, Satgas Perlindungan WNI dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk mencari WNI yang terdampak.
Di sisi lain, KBRI Ankara menyebut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memberitahu Gubernur Kahramanmaras bahwa tim SAR telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
Sementara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki, Suleyman Soylu, mengungkapkan prioritas utama untuk saat ini adalah penyelamatan korban.
"Mendagri Suleyman Soylu sampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat yang terdampak," tulis rilis tersebut.
Menurut KBRI Ankara, total korban jiwa gempa Turki hingga saat ini mencapai 51 korban jiwa.
"Ratusan luka-luka, sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat ketiga gempa," ujarnya.
Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga atau sanak saudara yang tinggal di Turki, KBRI menyediakan layanan hotline dengan nomor +90 532 135 22 98.
Baca juga: Lebih dari 50 Orang Tewas Usai Gempa Bumi M 7,9 Mengguncang Turki Selatan
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,9 mengguncang Turki pada Senin waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 kilometer menurut pantauan German Research Centre for Geosciences (GFZ).
Sementara menurut Turkey Disaster and Emergency Management Authority (AFAD), gempa yang diperkirakan bermagnitudo 7,4 dan terjadi di selatan kota Kahrmanmaras, Turki.
Akibat gempa tersebut, beberapa bangunan mengalami kerusakan dan penduduk berhamburan menuju ke jalanan, berdasarkan pantauan gambar dari penyiaran negara, TRT.
Sementara menurut saksi mata yang diwawancarai Reuters, gempa berlangsung kurang lebih selama satu menit dan membuat kaca jendela mengalami retakan.
Kemudian menurut pemberitaan Times of Israel, gempa Turki ini juga dirasakan di Tel Aviv.
Namun, ada perbedaan lokasi pusat gempa berdasarkan laporan Times of Israel di mana gempa terjadi di timur Nurdagi, Turki menurut pantauan United State Geological Survey.
Baca juga: Breaking News: Gempa M 7,9 Guncang Turki, Dirasakan hingga Israel
Perbedaan informasi juga terjadi terkait kedalaman gempa yaitu 17,9 kilometer.
Beberapa gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 6,7 dan 5,6 juga dirasakan setelah gempa utama.
Gempa ini disebut sebagai yang terkuat di Israel selama setahun terakhir.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)