TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui KBRI di Ankara sedang menyiapkan pengiriman 1 kontainer bahan makanan untuk diserahkan melalui Bulan Sabit Merah Turki (Kizilay) di Kota Gaziantep, Turki.
Satu kontainer itu berupa mie instan sebanyak 2000 boks, serta kompor gas portable untuk membuat air panas.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M. Iqbal mengatakan terjadi panic buying di Turki pascagempa bumi 7,8 magnitude, sehingga bantuan yang bisa dikumpulkan KBRI dalam waktu satu hari kemarin adalah makanan instan.
"Kita sudah coba ke beberapa tempat untuk mencari selimut, semua sudah habis," kata Iqbal pada konferensi pers, Selasa (7/2/2023).
Akan tetapi di rombongan KBRI akan membawa sekitar 300 selimut yang nanti akan dibagikan langsung kepada WNI yang membutuhkan di wilayah bencana.
Sekira akan ada empat Tim KBRI Ankara yang sedang menuju lokasi bencana gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik ke Ankara.
Adapun 5 titik tersebut yakni di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir.
"Karena tidak semua WNI dievakuasi. Ada yang memilih untuk tetap tinggal, tapi kita akan memberikan logistik termasuk selimut untuk mereka," ujarnya.
Mengenai tim tanggap darurat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan pemerintah Indonesia masih membahas hal tersebut dengan kementerian/lembaga terkait.
Baca juga: Pencarian Korban Gempa Bumi Turki Terhambat Hujan Lebat dan Hawa Dingin
Kemlu mencatat antusiasme beberapa organisasi nonprofit yang siap untuk mengirimkan personel terlatih mereka untuk dikirim ke wilayah bencana.
"Pada waktunya akan dikoordinasikan oleh pemerintah," kata Faizasyah.