Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan peringatan kepada Inggris atas pembicaraan pengiriman jet tempur ke Ukraina, yang diklaim kedutaan Rusia bahwa keputusan itu akan menimbulkan dampak militer dan politik yang serius bagi seluruh dunia.
Kedutaan Besar Rusia di Inggris dalam pernyataannya memperingatkan, memasok jet tempur canggih ke Ukraina akan menguji "hati nurani London" karena "pertumpahan darah, putaran eskalasi berikutnya, dan konsekuensi militer dan politik selanjutnya untuk benua Eropa dan seluruh dunia".
Melansir dari Express UK, dalam pidato dramatis di hadapan Parlemen Inggris, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta jet tempur untuk memastikan kemenangan bangsanya atas Rusia. Dia juga berterima kasih kepada rakyat Inggris atas dukungan mereka sejak "Hari Pertama" konflik Rusia-Ukraina.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-348: Zelensky Ganti Posisi Menhan dengan Kepala Intelijen
Saat Ukraina bersiap untuk menghadapi konflik Rusia-Ukraina, Zelenskyy melakukan perjalanan mendadak ke Inggris dalam upaya mendapatkan senjata yang lebih canggih.
Kegigihan pertahanan Kyiv yang mengejutkan sebagian besar disebabkan oleh bantuan pihak Barat, ketika Ukraina dan Rusia terkunci dalam pertempuran berdarah.
Setelah melakukan perjalanan ke Washington pada Desember, kunjungan Zelenskyy ke London adalah perjalanan luar negeri keduanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Zelensky memberi hadiah kepada pembicara House of Commons sebuah helm dari angkatan udara Ukraina bertuliskan kata-kata: "Kami memiliki kebebasan. Beri kami sayap untuk melindunginya."
Presiden Ukraina itu berusaha menghilangkan keraguan pihak Barat untuk mengirim jet tempur modern karena khawatir pengiriman itu dapat meningkatkan konflik.
Pemerintah London berkali-kali berpendapat bahwa memberikan jet Inggris kepada militer Ukraina "tidak praktis".
Namun, pemerintah Inggris mengumumkan pada Rabu (8/2/2023), pihaknya "secara aktif menyelidiki" pengiriman jet Barat ke Ukraina dan "membahas masalah ini dengan mitra kami."
Sebelumnya, Inggris juga mengatakan akan mulai melatih pilot Ukraina dengan "jet tempur standar NATO" di sana.
Baca juga: Eks PM Israel Sebut Putin Janji Tidak akan Membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Juru bicara perdana menteri Rishi Sunak, Max Blain, mengatakan pemerintah Inggris sedang menjajaki "jet apa yang mungkin dapat kami berikan" selama beberapa tahun mendatang, tetapi belum membuat keputusan apakah akan mengirim F-35 atau Typhoon.
"Kami pikir tepat untuk menyediakan peralatan jangka pendek yang dapat membantu memenangkan perang sekarang, tetapi juga melihat jangka menengah hingga panjang untuk memastikan Ukraina memiliki semua kapasitas yang mungkin diperlukan," katanya.
Ukraina telah mencari bantuan untuk mendapat jet tempur dari sekutunya sejak awal perang agar memperkuat kekuatan pesawat tempur MiG-29 dan Su-35 buatan Soviet.
Keberhasilan angkatan udara Ukraina untuk terus mempertahankan wilayah udaranya, meskipun jumlah pasukan Rusia jauh lebih besar, telah membantu menahan serangan awal Moskow.
Baca juga: Ukraina Rilis Video yang Perlihatkan Pasukan Rusia Pukuli Seorang Komandan Pakai Sekop
"Raja adalah pilot angkatan udara," kata Zelenskyy, dan "di Ukraina hari ini, setiap pilot angkatan udara adalah raja."
Presiden Zelensky disambut dengan tepuk tangan, sorakan dan teriakan "Slava Ukraina" atau "Kemuliaan bagi Ukraina" saat dia tiba di Parlemen Inggris, di mana perjuangannya mendapat dukungan luas baik dari pemerintah partai Konservatif maupun partai oposisi.