TRIBUNNEWS.COM - Seorang tahanan Palestina meninggal dunia pada Jumat (10/2/2023), setelah mengalami koma.
Tahanan tersebut bernama Ahmad Abu Ali (48), yang sedang menyelesaikan dua tahun sisa masa tahanan dari hukuman 12 tahunnya.
Ia mengalami koma di selnya pada Kamis (9/2/2023) malam dan langsung dilarikan ke rumah sakit Soroka Israel di daerah Naqab selatan (Negev).
Abu Ali menderita penyakit termasuk masalah jantung kronis dan diabetes, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).
Gerakan tahanan Palestina mengumumkan keadaan siaga dan beberapa aksi protes pada Jumat (10/2/2023) pagi sebagai tanggapan atas kematian Abu Ali.
Protes ini termasuk mengembalikan semua makanan untuk satu hari, menutup bagian penjara, dan menolak bekerja sama dengan otoritas penjara selama tiga hari berkabung, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Protes Perlakuan Terhadap Palestina, Walikota Barcelona Tangguhkan Hubungan dengan Israel
Kelalaian Medis
Kelompok tahanan (PPS) mengatakan dia meninggal akibat kelalaian medis oleh otoritas penjara Israel.
Mereka menganggap Israel bertanggung jawab atas kematiannya.
"Masalah kesehatannya disertai dengan penundaan yang disengaja oleh administrasi penjara dalam memberinya perawatan yang diperlukan dan dalam melakukan pemeriksaan medis untuknya dan menindaklanjuti status kesehatannya hingga menyebabkan kematiannya hari ini,” kata PPS dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan, Abu Ali memiliki masalah kesehatan sebelum dipenjara pada tahun 2012.
Namun, kesehatannya telah memburuk secara serius selama berada di balik jeruji besi karena kebijakan umum kelalaian medis.
“Tidak ada perawatan yang layak di penjara,” kata Amany Sarahneh, juru bicara PPS.
Baca juga: 13 Warga Palestina Terluka setelah Pasukan Israel Gerebek Kamp Pengungsi Aqbat Jabr
Amany mengatakan Abu Ali tidak dibawa ke rumah sakit untuk tindak lanjut secara teratur – yang merupakan sesuatu yang dihadapi semua tahanan yang sakit.