Sebelumnya, Juru Bicara Pentagon melaporkan F-22 AS menembak objek asing di atas Alaska.
Pada hari Sabtu (11/2/2023), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penembakan objek asing itu telah melalui persetujuannya bersama Joe Biden.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungannya ke China terkait insiden itu.
Asisten Menteri Pertahanan untuk Pertahanan Dalam Negeri dan Urusan Belahan Bumi, Melissa Dalton menggemakan sentimen itu Minggu (12/2/2023) malam.
Ia mengatakan, benda-benda itu diturunkan karena kehati-hatian yang melimpah.
Baca juga: Joe Biden Sebut Xi Jinping Hadapi Masalah Besar, China Kecam AS: Tak Bertanggung Jawab
“Mengingat balon Republik Rakyat Tiongkok yang kami jatuhkan Sabtu lalu, kami telah meneliti lebih dekat wilayah udara kami di ketinggian ini, termasuk meningkatkan radar kami, yang setidaknya dapat menjelaskan sebagian peningkatan objek yang kami deteksi di masa lalu,” kata Dalton.
Pernyataannya merujuk pada balon pengintai China yang dicurigai diturunkan oleh F-22 di lepas pantai Carolina Selatan pada Sabtu (4/2/2023).
Pentagon mengatakan balon itu mengumpulkan informasi penting di wilayah udara AS.
Dalton menambahkan, objek ketinggian tinggi dapat digunakan oleh berbagai perusahaan, negara, dan organisasi penelitian untuk tujuan yang tidak jahat, termasuk penelitian yang sah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Balon Mata-mata China