News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kebutuhan Ukraina Tinggi, AS akan Kirim Senjata dari Iran ke Kyiv

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat Ukraina melihat ke depan sebuah bangunan tempat tinggal yang sebagian hancur setelah serangan rudal Rusia di Kharkiv, pada 30 Januari 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengirim lebih dari 5.000 senapan serbu, 1,6 juta butir amunisi senjata kecil, sejumlah kecil rudal antitank ke Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim senjata sitaan milik pemberontak Houthi ke Ukraina. Senjata tersebut diduga dikirim Pemerintah Amerika Serikat dari Iran untuk mendukung pemberontak Houthi di Yaman.

Wall Street Journal pada hari Selasa (14/2/2023) melaporkan bahwa para pejabat AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim lebih dari 5.000 senapan serbu, 1,6 juta butir amunisi senjata kecil, sejumlah kecil rudal antitank, dan lebih dari 7.000 sekering jarak ke Ukraina.

Langkah tersebut dipercaya mampu memperkuat militer Ukraina dalam mempertahankan diri dari serangan baru Rusia di tengah perang yang sedang memasuki tahun kedua. Baca Juga: Militer Prancis Terancam Kekurangan Cadangan Amunisi karena Sibuk Membantu Ukraina

Keputusan untuk mengirim ribuan senapan ke Ukraina juga bisa menjadi alat AS untuk menyerang Iran yang selama ini dicurigai memberikan dukungan drone secara diam-diam ke Rusia. Aturan senjata PBB mengharuskan senjata yang disita untuk dihancurkan atau disimpan.

Namun, pemerintahan Joe Biden di AS sedang meninjau apakah undang-undang tersebut memiliki celah yang cukup untuk mengalihkan senjata sitaan ke Ukraina.

Perdebatan tentang bagaimana mengelola senjata sitaan mulai muncul akhir tahun lalu ketika Angkatan Laut AS menyita jutaan butir amunisi di sebuah kapal penangkap ikan di lepas pantai Yaman.

Baca juga: Terlalu Bersemangat Pasok Ribuan Arteri Perang ke Ukraina, NATO Pening Stok Senjata Menipis

Dilansir dari Arab News, ribuan senjata itu disita dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari upaya global untuk mencegah Iran mendukung kelompok pemberontak di Yaman.

Baca juga: Rusia Terus Gempur Bakhmut, NATO Pertimbangkan Pasok Lebih Banyak Senjata ke Ukraina

Houthi merebut ibu kota Yaman pada tahun 2014 dan telah terjebak dalam dalam perang dengan pemerintah yang diakui secara internasional sejak saat itu.

Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini