Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Sembilan warga Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tentara Israel di kota Nablus, Palestina, Rabu (22/2/2023).
Mereka adalah Adnan Sabe' Baara (72), Mohammad Khaled Anbousi (25), Tamer Minawi (33), Musab Owais, (26), Hossam Isleem (24), Mohammad Abdulghani (23), Waleed Dakheel (23), Abdulhadi Ashqar (61), dan Mohammad Farid Shaaban (16).
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 102 orang lainnya terluka.
Mayoritas korban terluka karena terkena peluru tajam.
Enam orang di antara mereka menderita luka serius, dikutip dari Al Jazeera.
Konfrontasi di kota Nablus pecah setelah tentara Israel menggerebek kota Nablus dengan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Salahkan Iran atas Serangan terhadap Kapal Tanker Minyak
Tentara Israel memblokir semua pintu masuk ke kota Nablus.
Mereka kemudian mengelilingi sebuah rumah untuk mencari dua pejuang Palestina yang tergabung dalam kelompok Lion's Den, Hossam Isleem dan Mohammad Abdulghani, yang keduanya tewas.
Awalnya, tentara Israel menuntut mereka menyerahkan diri.
Namun, mereka menolak melakukannya dan mulai menembak dari rumah.
The Times of Israel menyebut, hal ini mendorong tentara israel untuk membalas tembakan dengan rudal ke gedung yang hancur.
Tidak ada tentara Israel yang terluka dalam serangan itu.
Kelompok bersenjata Lions Den mengatakan, mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama penggerebekan, bersama dengan kelompok Brigade Balata yang baru-baru ini diumumkan.
Tentara Israel mengatakan pasukan keamanan sekarang beroperasi di kota Nablus, tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Menlu AS Peringatkan Potensi Eskalasi Lebih Lanjut Konflik Israel dan Palestina
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, sebagian besar yang terluka terkena peluru tajam dan dibubarkan di sekitar lima rumah sakit di Tepi Barat yang diduduki, dikutip dari The Washington Post.
Partai politik Palestina mengumumkan pemogokan umum di kota Ramallah dan Nablus pada hari ini.
Mereka menyerukan warga Palestina untuk melakukan protes di dekat pos pemeriksaan tentara Israel.
Sejak awal 2023, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel telah meningkat menjadi 60 orang, termasuk 13 anak-anak.
Warga sipil yang menghadapi tentara Israel selama penggerebekan dan orang-orang yang tidak terlibat juga tewas.
Pejuang Palestina juga menjadi target pembunuhan selama bentrokan bersenjata.
Kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, memperingatkan pihaknya memantau kejahatan yang meningkat yang dilakukan oleh musuh terhadap rakyat di Tepi Barat yang diduduki dan kehabisan kesabaran.
Kota Nablus dan Jenin yang ada di dekatnya telah menjadi fokus pencarian, penangkapan, dan pengumpulan intelijen yang telah diintensifkan Israel selama setahun terakhir di tengah serentetan serangan mematikan Palestina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Palestina VS Israel