Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Peringati satu tahun invasi, presiden Vladimir Putin dilaporkan tengah bersiap menerjunkan mahasiswa dari institusi pendidikan tinggi untuk bergabung dalam mobilisasi pasukan di Ukraina.
"Saat ini, pasukan Rusia diam - diam aktif membangun kemampuan mobilisasi massal pelajar dari institusi pendidikan tinggi, kemungkinan besar pasukan tersebut akan dikirim untuk membantu Tentara," ujar pernyataan intelijen Ukraina.
Tak dijelaskan berapa banyak pelajar yang akan dikirimkan Rusia ke Ukraina, namun melansir dari News Yahoo setidaknya ada sejumlah universitas secara sukarela mendaftarkan mahasiswanya untuk bergabung dalam gelombang mobilisasi.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-364: Kyiv Perintahkan Pembelajaran Jarak Jauh 22-24 Februari
Termasuk Universitas Negeri Pedagogi Novosibirsk, Politeknik Tomsk, dan Universitas Negeri Pedagogi Tomsk. Lewat sebuah surel yang disebarkan ke para mahasiswa, pihak universitas mewajibkan setiap departemen untuk mengirim beberapa siswa dan karyawan untuk bekerja menyiapkan stasiun pemberitahuan.
Kemungkinan mobilisasi pelajar ini akan digelar intelijen Rusia sebelum 1 April, bertepatan dengan dimulainya wajib militer pada ribuan warga Rusia.
Sebagai informasi mobilisasi seperti ini bukanlah kali pertama yang digelar Rusia, pada September tahun lalu angkatan perang di negara ini sempat mendeklarasikan mobilisasi parsial, dengan merekrut sekitar 300.000 tentara cadangan untuk mengambil bagian dalam konflik militer yang sedang berlangsung dengan Ukraina.
Tak sampai disitu pada awal Januari kemarin, Putin kembali merencanakan mobilisasi perang besar – besaran di kawasan Ukraina dengan mengirimkan 500.0000 pasukan.
Informasi ini diungkap oleh Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, ditengah memanasnya situasi perang.
Dalam laporannya Reznikov menjelaskan bahwa pemerintah Rusia tengah mengumpulkan ribuan tentara agar Rusia dapat memenangkan pertempuran.
Baca juga: Perkuat Angkatan Bersenjata di Ukraina, Rusia Dikabarkan Siap Lakukan Mobilisasi Militer Tahap Kedua
Meski begitu Reznikov menilai bahwa negaranya akan tetap memenangkan pertempuran lantaran invasi di kawasan pusat perkotaan Donbas saat ini tengah menghadapi jalan buntu selama beberapa bulan terakhir akibat Rusia yang gagal merebut kembali Kherson dari tangah Ukraina.
Sejumlah cara kini mulai dilakukan pemerintah Ukraina untuk memperkuat benteng pertahanan sekaligus menstabilisasi front sebelum melancarkan serangan balasan, diantaranya dengan melobi para sekutunya agar mengirimkan pesawat-pesawat tempur yang bisa digunakan untuk memukul mundur pasukan Rusia.