Di Phuket, yang sangat terpukul oleh jatuhnya pariwisata global akibat pandemi COVID-19, beberapa bisnis pariwisata lokal telah menyatakan kemarahannya mengenai dugaan orang Rusia yang mengambil lapangan pekerjaan lokal.
Operator pariwisata mengeluh tentang supir taksi Rusia yang mengantar rekan senegaranya berkeliling pulau dan memimpin kelompok wisata di sekitar Kota Tua Phuket yang bersejarah, yang seringkali tanpa izin atau visa yang diperlukan.
Awal bulan ini, presiden Asosiasi Turis Phuket, Bhummikitti Ruktaengam, mengeluhkan prospek orang Rusia yang mengambil mata pencaharian penduduk setempat.
"Jika benar mereka mengambil pekerjaan kami di rumah kami sendiri, kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," tulis Ruktaengam di halaman Facebook-nya.