Militan ini memanfaatkan unit kecil pejuang yang sangat terampil.
Mereka dibekali kemampuan seperti pasukan khusus yang penting untuk memberontak serangan militer.
Jabhat al-Nusra memberikan kemampuan yang sangat efektif seperti pengerahan pelaku bom bunuh diri untuk menghasilkan efek asimetris terhadap rezim.
Baca juga: Update Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Naik Jadi 50.132 Orang, 240 Ribu Penyelamat Masih Bekerja
Selain al Qaeda dan turunannya, Suriah juga memiliki konflik dengan Israel.
Israel beberapa kali menyerang wilayah Suriah karena menjadi tempat persembunyian militan Iran yang menjadi musuh Israel.
Iran merupakan sekutu dekat Suriah, selain Rusia.
Sebelumnya, Israel mengaku menargetkan pangkalan kelompok militan Hizbullah Libanon di Suriah dalam serangan bom di Bandara Internasional Aleppo Suriah pada Selasa (6/9/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Hizbullah Libanon adalah militan sekutu Iran, yang dianggap mengancam Israel.
Iran telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Negara itu memiliki pijakan di sebagian besar wilayah yang dikuasai Suriah.
Iran juga menempatkan ribuan anggota milisi dan kelompok paramiliter lokal di bawah komandonya.
Iran secara tidak langsung menjadi titik konflik Suriah dan Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Suriah