TRIBUNNEWS.COM - Sebuah unit militer Ukraina yang dinamai Boris Johnson telah dihancurkan oleh pasukan Wagner Rusia di kota Bakhmut yang terkepung, ujar kelompok tentara bayaran tersebut, Rabu (1/3/2023).
Dilansir Daily Mail, seorang komandan Wagner mengklaim Brigade Mekanis ke-24 dikalahkan dalam pertempuran sengit di Bakhmut, saat pasukan Kremlin mencoba mengepung pasukan Ukraina di wilayah itu.
Pasukan Wagner memposting video online yang menunjukkan bendera Ukraina di dalam ruang bawah tanah yang sempat digunakan oleh pasukan Kyiv.
Di bendera itu, tertulis: 'Unit Boris Johnson. Boris Johnson.'
Mantan perdana menteri Inggris itu dipandang sebagai pahlawan di Ukraina karena menggembleng Barat untuk terus menerus mendukung Kyiv setelah Vladimir Putin meluncurkan invasinya.
Boris Johnson berulang kali dipuji oleh Presiden Volodymyr Zelensky atas sikapnya kepada Ukraina.
Baca juga: WN Rusia dan Ukraina di Bali Berjumlah 90.833 Orang, Dirjen Imigrasi: yang Tidak Sesuai Deportasi
Seorang komandan Wagner mengklaim dalam sebuah video: "Unit Johnson memegang benteng besar di hutan di Bakhmut."
"Ketika mereka dipukul mundur, ditemukan bendera seperti ini," katanya sambil menunjukkan nama Johnson pada bendera tersebut.
Ukraina belum mengonfirmasi apakah Brigade Mekanik ke-24, yang telah bertempur di Bakhmut selama berbulan-bulan, telah dikalahkan.
Anggota unit tersebut sebelumnya mengambil bagian dalam misi penjaga perdamaian di Kosovo dan Irak dan dalam latihan komando dan staf NATO internasional dengan nama kode Peace Shield.
Sementara itu, pasukan Moskow melanjutkan serangan tanpa henti di Bakhmut, kota pertambangan kecil di Ukraina timur.
Bakhmut memiliki populasi sekitar 70.000 sebelum perang tetapi kota itu telah hancur akibat pertempuran berbulan-bulan.
"Musuh terus maju ke arah Bakhmut. Mereka tidak berhenti menyerbu kota," kata militer Ukraina dalam briefing pagi.
Baca juga: Dirjen Imigrasi Dapat Laporan Ada WNA Asal Ukraina yang Miliki KTP Indonesia
Jika Bakhmut diambil alih, Rusia akan membuka jalan untuk merebut permukiman perkotaan terakhir yang tersisa di provinsi industri Donetsk.
Zelensky, dalam pidato video Selasa malam, mengatakan pertempuran di Bakhmut adalah yang 'paling sulit' tetapi mempertahankannya sangat penting.
Analis militer Ukraina, Oleh Zhdanov, mengatakan pasukan penyerang telah membuat celah antara dua desa di utara Bakhmut, Berkhivka dan Yahidne, dalam upaya untuk mengepung kota.
"Terobosan di sayap utara Bakhmut ini merupakan ancaman yang jelas bagi kami," katanya dalam komentar di media sosial.
Meskipun sebagian besar serangan Rusia difokuskan pada Bakhmut dan kota serta desa lain di Donetsk, militer Ukraina mengatakan pasukannya telah memukul mundur 85 serangan Rusia di berbagai bagian garis depan selama beberapa hari terakhir.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)