TRIBUNNEWS.COM - Bahan peledak ditemukan di koper yang sudah melewati proses check in di Bandara Internasional Lehigh Valley Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) pada Senin (27/2/2023).
Penumpang yang membawa bahan peledak tersebut, Mark Muffley (40) dari Lansford, Pennsylvania, sekarang berada dalam tahanan FBI, ABC News melaporkan.
Muffley berencana untuk terbang dari Pennsylvania timur ke Bandara Internasional Orlando Sanford di Florida.
Menurut FBI, koper Muffley berisi benda bundar yang dibungkus kertas lilin dan plastik.
Seorang ahli bom mengatakan benda itu mengandung bubuk hitam dan sumbu.
"Bubuk itu diduga merupakan campuran bubuk flash dan butiran gelap yang digunakan dalam kembang api tingkat komersial," menurut pengaduan pidana.
Baca juga: Kronologi Penumpang Wings Air Bercanda Bawa Bom di Bandara Ahmad Yani Semarang
"Bubuk hitam dan bubuk flash rentan terhadap panas dan gesekan serta menimbulkan risiko yang signifikan bagi pesawat dan penumpang," katanya.
Koper itu juga berisi sekaleng butana, korek api, pipa dengan residu bubuk putih, bor nirkabel dengan baterai nirkabel, dan dua outlet GFCI yang direkatkan dengan pita hitam, kata pengaduan tersebut.
Sumber yang mengetahui penyelidikan mengatakan kepada ABC News bahwa berdasarkan pemeriksaan awal, perangkat tersebut mengandung komponen yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Tetapi bahan itu tidak beroperasi dan tidak dibuat untuk meledak dalam penerbangan.
Investigasi terhadap latar belakang tersangka sedang berlangsung untuk lebih memahami mengapa dia diduga mengemas bahan-bahan ini, kata sumber tersebut.
Perangkat itu terdeteksi saat pemeriksaan rutin, ketika koper memicu alarm saat memasuki unit pemeriksaan bagasi, kata Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Penumpang Wings Air Rute Semarang-Ketapang Bercanda Soal Bom Terancam Pidana Penjara 1 Tahun
Saat memeriksa koper, seorang petugas TSA menemukan barang yang tampak mencurigakan dan diyakini sebagai alat peledak aktif, kata agensi tersebut.
Seorang juru bicara bandara mengatakan paket mencurigakan itu ditemukan sekitar pukul 11 pagi hari Senin dan sisi barat terminal utama bandara ditutup.
Muffley dipanggil melalui sistem publik bandara untuk datang ke meja keamanan.
Lima menit kemudian, kamera keamanan menunjukkan Muffley meninggalkan bandara.
Bahan tersebut kemudian diamankan dari bandara.
Bagian terminal yang sempat ditutup, dibuka kembali sekitar pukul 14:00, kata juru bicara bandara.
FBI dan teknisi bom penegak hukum setempat yang menanggapi tempat kejadian menetapkan bahwa barang itu "memang alat peledak hidup," kata TSA.
Muffley ditangkap di rumahnya pada Senin malam, kata FBI.
Dia dituduh memiliki bahan peledak di bandara dan memiliki, atau mencoba menempatkan, atau mencoba menempatkan bahan peledak atau pembakar di pesawat terbang.
Dia akan hadir di pengadilan pada Kamis sore.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)