TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Palestina kembali bersitegang.
Menyusul bentrokan yang terjadi di Tepi Barat yang diduduki beberapa waktu lalu, seorang menteri senior Israel mengeluarkan pernyataan mengejutkan.
Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich menyebut, desa Huwara di Palestina harus dimusnahkan.
"Saya pikir desa Huwara perlu dimusnahkan. Saya pikir negara Israel harus melakukannya," ucap Smotrich, seperti dikutip media Israel pada Rabu (1/3/2023).
Diwartakan Al Jazeera, selain menjabat sebagai menteri keuangan, Smotrich juga menangani administrasi sipil di Tepi Barat yang diduduki.
Baca juga: Perang Ukraina Jadi Perdebatan di Dewan HAM PBB, RI Singgung Soal Palestina
Sementara itu, koresponden Al Jazeera, Imran Khan yang melaporkan dari Yerusalem Barat menyebut pernyataan Smotrich sangat menghasut.
"Seorang menteri sangat senior yang bertanggung jawab atas beberapa urusan di Tepi Barat yang diduduki israel menyerukan penghancuran kota Palestina," kata Khan.
Diketahui, pernyataan Smotrich keluar setelah anggota parlemen dari partai Radikal Kekuatan Yahudi, Zvika Fogel menyoroti kekerasan pemukim di Huwara.
"Seorang teroris keluar dari Huwara dan Huwara ditutup dan dibakar," kata Fogel, Senin (27/2/2023).
Pada Rabu (1/3/2023), aparat kepolisian Israel menangkap enam tersangka atas serangan mematikan di desa-desa di sekitar kota Nablus, Tepi Barat.
Baca juga: Kerusuhan Semakin Memanas di Tepi Barat, Desa-desa Palestina Dibakar Pemukim Israel
390 warga Palestina terluka
Setidaknya 390 warga Palestina terluka dalam serangan yang digambarkan oleh seorang jenderal Israel sebagai "pogrom".
Media Palestina melaporkan penikaman dan serangan dengan batang logam dan batu di situs tersebut.
The Times Of Israel melaporkan berdasarkan penuturan militer, dalam insiden Senin, sejumlah pemukim melemparkan batu ke pasukan Israel di dekat pemukiman Shavei Shomron.