News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Peringatkan AS agar Tidak Tembak Jatuh Uji Coba Misilnya

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ini diambil pada 10 Agustus 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 14 Agustus 2022 menunjukkan Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, berbicara pada Rapat Umum Pencegahan Darurat Nasional di Pyongyang. Pyongyang menyatakan setiap upaya untuk mencegat dan menembak jatuh rudal uji cobanya akan dianggap sebagai deklarasi perang.

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak menembak jatuh uji coba misilnya.

Pyongyang menyatakan setiap upaya untuk mencegat dan menembak jatuh rudal uji cobanya akan dianggap sebagai deklarasi perang.

Pernyataan adik Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Yo Jong pada Selasa (7/3/2023) mengutip laporan media Korea Selatan yang menyebut AS berencana menembak jatuh rudal balistik antarbenua (ICBM).

Dikutip Al jazeera, AS dan sekutunya tidak pernah menembak jatuh rudal balistik Korea Utara.

Tetapi pernyataan Pyongyang menarik perhatian baru sejak Korea Utara menyatakan akan menembakkan lebih banyak rudal ke Jepang.

"Lautan Pasifik bukan milik dominasi AS atau Jepang," ungkap Kim.

Baca juga: Korea Utara Peringatkan Amerika Serikat: Jangan Coba Gagalkan Uji Coba Penembakan Rudal

Retorika berapi-api dari Korea Utara muncul ketika AS dan Korea Selatan memulihkan dan meningkatkan latihan militer bersama mereka menyusul rekor jumlah uji coba rudal oleh Pyongyang tahun lalu.

AS mengerahkan pembom B-52 untuk latihan bersama dengan jet tempur Korea Selatan pada hari Senin.

Kementerian pertahanan Korea Selatan menyebutnya sebagai unjuk kekuatan terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Militer AS dan Korea Selatan juga bersiap untuk menghidupkan kembali latihan terbesar mereka akhir bulan ini.

Kim Yo Jong memperingatkan pada hari Selasa bahwa Korea Utara siap untuk mengambil tindakan "luar biasa" terhadap latihan tersebut.

Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, membuat negara-negara tersebut secara teknis berperang.

Baca juga: Klaim Diprovokasi, Korea Utara Desak PBB Kendalikan AS

Gambar ini diambil pada 10 Agustus 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 14 Agustus 2022 menunjukkan Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, berbicara pada Rapat Umum Pencegahan Darurat Nasional di Pyongyang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan "kemenangan gemilang" atas Covid-19 ketika saudara perempuannya mengungkapkan bahwa dia jatuh sakit selama wabah, yang dia tuduhkan pada Seoul, kata media pemerintah pada 11 Agustus. STR / KCNA VIA KNS / AFP (AFP)

Minta PBB kendalikan AS

Secara terpisah, Korea Utara mengimbau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk menggunakan pengaruhnya  terhadap AS dan Korea Selatan untuk mencegah mereka mengadakan latihan militer bersama di Semenanjung Korea.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini