TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Komite Keamanan Belarus (KGB) menangkap sekelompok orang Ukraina dalam upaya sabotase pesawat Rusia di Belarus, Selasa (7/3/2023).
Pesawat yang ditargetkan adalah pesawat peringatan dini dan kontrol A-50 Rusia yang berada di lapangan terbang Machulishchy.
Pihak Belarus menyebut tindakan ini sebagai aksi terorisme.
"Langkah-langkah investigasi awal memungkinkan kami menarik kesimpulan tentang keterlibatan agen-agen yang mewakili layanan khusus Republik Polandia dalam persiapan tindakan terorisme," kata Konstantin Bychek, wakil kepala Departemen Investigasi KGB.
Ia juga menuduh pelaku mendukung penggulingan Konstitusi Belarusia dengan kekerasan dan terlibat aktif dalam peristiwa pada Agustus 2020, dikutip dari TASS.
Baca juga: Menlu China Heran, AS Persenjatai Taiwan dan Ukraina tapi Larang China Bantu Rusia
Agen Ukraina Dilatih di Berbagai Lokasi
Agen Ukraina, Nikolay Shvets ditahan di Belarus karena dicurigai melakukan sabotase pesawat Rusia di lapangan Machulishchy.
Pihak keamanan Belarus mempublikasikan penggalan interogasinya.
Nikolay Shvets mengatakan, ia dilatih oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU).
"Saya dilatih di berbagai lokasi, di lapangan terbang, di hutan. Cukup lama," kata Nikolay Shvets.
Ia mengatakan detail aksi sabotase sudah diungkapkan pengawas SBU sesaat sebelum misi.
"Dia mengatakan bahwa targetnya adalah pesawat AWACS di Belarusia dan semua peringatan serangan yang menjadi masalah (di Ukraina) adalah karena pesawat itu," katanya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-378: Kelompok Pro-Ukraina Diduga Lakukan Serangan Nord Stream
Tanggapan Presiden Belarus
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko mengatakan pihaknya telah menangkap agen Ukraina dan 20 anak buahnya.