TRIBUNNEWS.COM - Polisi anti huru hara Turki menembakkan semprotan merica untuk membubarkan sekelompok pengunjuk rasa pada Rabu (8/3/2023).
Dikutip CNN, para wanita meneriakkan "kami tidak diam, kami tidak takut, kami tidak tunduk" sambil mendorong tameng polisi anti huru hara.
Tindakan tersebut memicu ketegangan dengan polisi.
Unjuk rasa digelar untuk memperingati International Women’s Day (Hari Perempuan Internasional) di Istanbul tengah.
Pihak berwenang mencegah massa melakukan pawai melalui pusat kota setelah otoritas setempat mengeluarkan pernyataan tidak akan mengizinkan pawai maupun protes.
Baca juga: Twibbon Hari Perempuan Internasional 2023, Cocok Dibagikan di FB, Twitter, WhatsApp, dan Instagram
Hari itu, stasiun metro lokal ditutup sejak sore hari.
“Kami marah, kami berduka, kami memberontak feminis,” terang tulisan di spanduk besar yang dikibarkan di depan massa.
Acara tersebut diadakan kurang dari dua bulan sebelum pemilihan yang diperkirakan akan mewakili tantangan pemilihan terbesar Presiden Tayyip Erdogan.
Dilansir Al Jazeera, pilpres Turki akan digelar pada 14 Mei 2023 mendatang.
Dikutip Reuters, jajak pendapat menunjukkan bahwa pemilihan presiden dan parlemen dalam dua bulan akan ketat, dengan blok oposisi berjalan sedikit di depan aliansi yang memerintah.
Blok tersebut bersumpah untuk membalikkan banyak kebijakan Erdogan tentang ekonomi, hak-hak sipil dan urusan luar negeri dalam apa yang dilihat banyak orang sebagai pemilihan paling penting dalam sejarah 100 tahun republik itu.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Perempuan Internasional 2023, Cocok Dibagikan di WhatsApp dan Instagram
Demonstrasi juga dilakukan sekitar sebulan setelah gempa dahsyat mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 kemarin.
Diketahui, gempa telah menewaskan lebih dari 52.000 orang.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)