TRIBUNNEWS.COM - Polisi India menangkap tiga pria di negara bagian Bihar, India, terkait kasus pengeroyokan hingga korban meninggal dunia, pada Sabtu (11/3/2023).
Ketiganya adalah Ravi Sah, Ujwal Sharma, dan Singh.
Mereka diduga terlibat dalam penyerangan yang menyebabkan kematian seorang pria muslim yang dicurigai membawa daging sapi.
Sebagai informasi, penjualan dan konsumsi daging sapi di India dibatasi di beberapa negara bagian, termasuk Bihar.
Korban bernama Naseem Qureshi (56), yang meninggal dunia setelah dikeroyok massa di Bihar, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Rayakan Festival Holi di Universitas Karachi, 15 Mahasiswa Hindu Diserang Organisasi Kampus
Kronologi Penyerangan
Naseem Qureshi adalah seorang penduduk desa Hasanpur, distrik Saran, negara bagian Bihar.
Pada Selasa (7/3/2023), ia sedang melakukan perjalanan dengan keponakannya Firoz Qureshi untuk bertemu dengan beberapa kenalan.
Dalam perjalannya, mereka dicegat oleh massa di desa Jogia, sekitar 110 km dari Patna.
Menurut pernyataan polisi, Firoz Qureshi berhasil melarikan diri, sedangkan pamannya dipukuli dengan tongkat kayu.
Naseem Qureshi diduga dikelilingi oleh lebih dari 20 orang dan diserang.
Firoz Qureshi mengklaim sarpanch (pembuat keputusan) lokal, Sushil Singh juga merupakan bagian dari massa.
"Mereka menghentikan moped kami dan sarpanch menuduh kami membawa daging sapi dan memerintahkan orang-orang itu untuk menghajar kami ," kata Firoz, menurut laporan itu, dikutip dari Hamso News.
"Aku melarikan diri entah bagaimana dengan berlari lebih cepat dari orang-orang yang mengejarku," lanjutnya.
Baca juga: Shift 12 Jam Mulai Berlaku, Pekerja Apple di India akan Bekerja Lebih Lama
Massa Serahkan Korban ke Polisi
Polisi mengatakan, massa sendiri yang menyerahkan Naseem Qureshi ke polisi.
Setelah itu dia dilarikan ke rumah sakit di Siwan, namun meninggal dalam perawatan pada hari Rabu (8/3/2023).
Tiga orang telah ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut, sementara dua lainnya melarikan diri.
"Kami memperlakukannya sebagai kasus pembunuhan massal," kata Inspektur Polisi Gaurav Mangla Saran kepada ThePrint.
"Sedang diselidiki apakah Naseem membawa daging sapi atau tidak pada saat kejadian," lanjutnya.
Sementara itu, kakak Naseem Qureshi, Ashraf Qureshi, menuding polisi melindungi mereka yang terlibat dalam insiden tersebut.
"Polisi setempat berusaha menyelamatkan yang bersalah," katanya kepada The Print.
“Polisi membawa saudara laki-laki saya yang terluka parah dengan sepeda motor, bukan ambulans,” lanjutnya.
Pembatasan Konsumsi Sapi di India
Baca juga: India Ganti Hari Valentine Jadi Hari Pelukan Sapi, Ajak Anak Muda Cintai Tradisi Sendiri
Sapi adalah hewan suci dalam agama Hindu.
Di India, sering terjadi serangan terhadap orang yang dituduh membunuhnya untuk diambil daging atau kulitnya, terutama orang-orang dari populasi minoritas Muslim atau mereka yang berada di bawah sistem kasta kuno India.
Kelompok-kelompok Hindu garis keras telah menuntut larangan total penyembelihan sapi di seluruh India, termasuk Bihar.
Bahkan, kelompok penjaga sapi Hindu telah berupaya menegakkan hukum itu sendiri sejak pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada tahun 2014, dikutip dari Al Jazeera.
Hukuman mati tanpa pengadilan dan kekerasan atas nama perlindungan sapi sangat umum di India.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut telah menyaksikan pembunuhan kejam atas nama perlindungan sapi.
Namun, di sini hanya ada beberapa kasus yang dihukum.
Menyembelih sapi, yang dimuliakan oleh umat Hindu, adalah ilegal di sejumlah negara bagian India.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait India