Dilansir Reuters, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan militer dalam keadaan siaga tinggi.
Badan Intelijen Seoul bekerja sama dengan mitranya dari AS untuk menganalisis secara spesifik peluncuran tersebut.
Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan bahwa rudal jelajah Korea Utara yang diluncurkan dari kapal selam merupakan ancaman Amerika Serikat.
"Sekutunya harus menanggapinya dengan serius, tetapi Pyongyang bisa saja melebih-lebihkan kemampuannya," ungkapnya.
Baca juga: Korea Utara Peringatkan AS soal Menembak Jatuh Rudal Uji Coba: Deklarasi Perang!
Tidak ada informasi memasuki Jepang
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Hirokazu Matsuno, mengatakan tidak ada informasi bahwa rudal tersebut terbang menuju perairan Jepang atau menyebabkan kerusakan.
“Jika pengumuman Korea Utara bahwa rudal itu memiliki jangkauan lebih dari 1.500 kilometer itu benar, itu akan menimbulkan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas kawasan – kami khawatir,” kata Matsuno.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)