News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

20 Tahun Invasi AS di Irak, Penggulingan Saddam Hussein yang Berlanjut Munculnya ISIS

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Irak bersiap mendekati Kota Mosul (dok) - 20 tahun invasi AS di Irak, operasi militer penggulingan Saddam Hussein. Hingga saat ini AS masih menempatkan pasukannya di Irak.

Invasi AS di Irak telah menewaskan lebih dari 200.000 ribu warga sipil Irak dan 4.500 tentara AS.

Selain itu, invasi itu menimbulkan ketidakstabilan di Irak serta membawa pengaruh besar dalam hubungan Irak dan AS.

Tentara Irak :Tentara Raqi berada di belakang karung pasir, foto (14 /4/ 2015 ), saat melakukan serangan di utara desa al-Karma, dekat kota Fallujah, sebelah barat Baghdad, daerah di mana pasukan pemerintah Irak merebut kembali tiga desa dari kelompok ISIS (AFP)

Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Misi Tempur AS di Irak Selesai Akhir Tahun Ini

Faktor AS Menginvasi Irak

Ada banyak faktor yang mempengaruhi invasi AS di Irak.

Sebelumnya, Saddam Hussein pernah melancarkan invasi ke Kuwait pada tahun 1990.

Presiden AS saat itu, George HW Bush (ayah Presiden George W Bush) menyatakan niatnya untuk memaksakan demokrasi liberal di Irak.

Invasi ini juga berkaitan dengan serangan 9/11 pada tahun 2001 dan motif menanamkan ideologis demokrasi liberal di Irak.

Selain itu, invasi ini juga berkaitan erat dengan orang-orang Irak yang dibuang di negara Barat.

Kebencian dan perebutan kekuasaan antara Syiah dan Sunni memicu perang saudara di Irak, yang pada akhirnya mengarah pada penarikan total Amerika pada Desember 2011.

Tentara AS Masih Ada di Irak

Kurang lebih 2.500 tentara AS masih berada di Irak.

Jenderal tertinggi AS di Irak mengatakan kepada CBS News, peran utama mereka sekarang adalah memastikan ISIS tidak dapat berkumpul kembali untuk melancarkan serangan baru.

Sebagian besar pasukan AS berada di instalasi militer di Baghdad dan di utara. 

Meski demikian, alasan utamanya adalah Iran.

Pengaruh politik Iran dan kekuatan milisi di Irak telah menjadi masalah keamanan yang berulang bagi AS selama bertahun-tahun. 

Kehadiran pasukan Amerika di Irak mempersulit Iran untuk memindahkan senjata melintasi Irak dan Suriah ke Lebanon, untuk digunakan oleh proksinya, termasuk Hizbullah Lebanon, melawan Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Amerika Serikat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini