"Adapun untuk lokasi kantor kepresidenan yang direncanakan, belum ada bangunan dan masih dalam tahap survei. Saat ini, satu-satunya bangunan yang selesai adalah asrama tempat para pekerja konstruksi akan tidur," ungkap TV Asahi lagi.
Suara ketidakpuasan dari masyarakat adat: "Tanah diambil paksa..."
Tujuan utama pemindahan ibu kota Indonesia adalah masalah lingkungan ibu kota Jakarta saat ini.
Jakarta telah lama mengalami kemacetan lalu lintas dan polusi udara akibat konsentrasi penduduk. Penurunan tanah juga terjadi karena pemompaan air tanah yang berlebihan.
Untuk itu, pada 2019, Presiden Joko Widodo membuat keputusan kabinet untuk memindahkan ibu kota, dan pada Januari tahun lalu Diet memberlakukan undang-undang terkait.
Namun, dalam jajak pendapat publik yang dilakukan segera setelah itu, 48,5% mendukung pemindahan ibu kota, sementara 44% menentang.
"Selain itu, masyarakat adat yang tinggal di lokasi pembangunan yang direncanakan menyuarakan ketidakpuasannya."
Penduduk asli dari lokasi pembangunan yang direncanakan menyatakan, "Tanah kami diambil paksa dan jumlah yang dibayarkan tidak sesuai. Kami tidak ingin pindah ke tempat lain."
Selain itu, rencana lokasi ibu kota baru juga menjadi habitat satwa langka seperti orangutan.
LSM "Forum Lingkungan Hidup Indonesia" Dwi Saung mengungkapkan, "Kita seharusnya memindahkan hewan-hewan itu dulu sebelum kita memulai konstruksi. Kita mungkin perlu bergegas, tetapi kita menghancurkan habitat hewan-hewan itu."
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.