News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dmitry Medvedev: Jika ICC Tangkap Vladimir Putin, Rusia akan Deklarasikan Perang

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil Dewan Keamanan Rusia, memperingatkan jika ICC menangkap Vladimir Putin saat berkunjung ke negara anggota ICC, maka Rusia akan mendeklarasi perang.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, telah memperingatkan upaya Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Presiden Vladimir Putin di luar negeri.

Tindakan itu akan dianggap sebagai deklarasi perang.

ICC yang berbasis di Den Haag mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Putin pada Jumat (17/3/2023) atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

"Jelas situasi ini yang tidak akan pernah terwujud, namun mari kita bayangkan jika hal itu terwujud," kata Dmitry Medvedev dalam sebuah video yang diposting ke Telegram, pada Rabu (22/3/2023).

"Kita bayangkan, kepala negara nuklir (Vladimir Putin) saat ini pergi ke suatu wilayah, katakanlah (misalnya) Jerman, dan ditangkap," katanya, dikutip dari DW.

Baca juga: Balas Surat Penangkapan Vladimir Putin, Kremlin Selidiki Jaksa ICC Karim Khan

"Apa artinya itu? Itu akan menjadi deklarasi perang terhadap Federasi Rusia," katanya.

"Dan dalam hal ini, semua aset kami, semua misil kami dan sebagainya akan terbang ke Bundestag, ke kantor Kanselir Jerman," tambahnya.

ICC Perintahkan 123 Anggotanya untuk Tangkap Vladimir Putin

Rusia bukan anggota ICC dan tidak menyetujui yuridiksi atas perintah penangkapan Vladimir Putin.

Sehingga ICC tidak memiliki wewenang sepenuhnya untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Meski demikian, ICC memiliki cara lain, yaitu dengan meminta bantuan 123 anggota ICC untuk menangkap Vladimir Putin jika ia bepergian ke satu di antara 123 negara itu.

ICC meminta negara anggotanya untuk melaksanakan penangkapan Presiden Vladimir Putin jika Putin berkunjung ke negaranya, dikutip dari France24.

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, Karim Khan dari Inggris, mengunjungi kuburan massal di Bucha, di pinggiran Kyiv, pada 13 April 2022, di tengah invasi militer Rusia yang diluncurkan ke Ukraina. Kunjungan kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional ke Bucha -- pinggiran Kyiv yang sekarang identik dengan sejumlah kekejaman terhadap warga sipil yang ditemukan di daerah-daerah yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia -- terjadi saat front baru perang bergeser ke timur, dengan tuduhan kejahatan baru yang ditimbulkan. pada penduduk setempat. (FADEL SENNA / AFP)

Baca juga: Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Sulit Ditangkap meski ICC Rilis Surat Perintah

Rusia Selidiki Jaksa ICC

Pada Senin (20/3/2023), Komite Investigasi Rusia membuka penyelidikan kriminalnya kepada kepala jaksa ICC Karim Khan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini