Ukraina juga mengidentifikasi drone tersebut adalah drone Shahed buatan Iran.
Iran mulai memasok Rusia dengan drone tahun lalu, memperdalam aliansi militer antara kedua negara dan membantu pasukan Moskow untuk melewati pertahanan udara Ukraina.
Setidaknya satu dari drone yang ditembakkan semalam menabrak asrama sekolah di wilayah Kyiv, menewaskan tujuh orang, memicu kebakaran dan membuat yang lainnya terjebak di bawah reruntuhan, menurut pihak berwenang Ukraina.
Analis militer dan pejabat Barat mengatakan serangan Rusia terhadap jaringan energi Ukraina, sekolah, perumahan dan bangunan umum adalah bagian dari upaya untuk melemahkan penduduk sipil Ukraina selama perang.
Ukraina telah meningkatkan pertahanan udaranya dengan keahlian dalam negeri dan penambahan sistem Barat, tetapi drone terbang rendah dan lambat, terbukti menantang.
Dua rudal Rusia juga menghantam sebuah bangunan di halaman sebuah biara di Odessa, di selatan Ukraina, melukai sedikitnya tiga orang, menurut Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina.
Pertahanan udara menembak jatuh dua roket lainnya, kata Yermak di Twitter, memposting video petugas penyelamat yang menanggapi bangunan yang rusak.
Pertahanan udara menembak jatuh semua drone yang ditembakkan ke ibu kota, Kyiv, menurut administrasi militer kota itu dalam sebuah posting di Telegram.
Belum jelas apakah pernyataan itu juga merujuk pada drone yang juga menghantam asrama sekolah di wilayah yang lebih luas.
“Malam ini, negara teroris itu kembali meluncurkan kendaraan udara tak berawak yang mematikan ke arah ibu kota,” kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer kota.
Otoritas Ukraina mengeluarkan peringatan serangan udara di seluruh Ukraina tengah dan utara sepanjang malam, termasuk di wilayah Chernihiv, Poltava, Cherkasy, Zhytomyr, dan Sumy.
Dalam upaya untuk melawan serangan pesawat tak berawak Rusia, pemerintah Barat telah mengirimkan sistem senjata canggih ke Ukraina seperti baterai Patriot dan SAMP-T, bersama dengan generator listrik dan suku cadang untuk membantu negara memperbaiki jaringan energinya.
Pejabat Ukraina dan Barat juga mengatakan bahwa Rusia perlahan-lahan menghabiskan stok rudal jelajah dan drone.
Rusia mengatakan tidak akan kehabisan senjata.