TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada hari Rabu (29/3/2023) bahwa mereka telah meluncurkan latihan militer yang melibatkan sistem rudal balistik antarbenua raksasa Yars.
Mengutip CNBC.com, dikatakan di situsnya bahwa 3.000 personel militer terlibat dalam latihan tersebut, yang berlangsung di tiga wilayah di Rusia.
Rusia pernah memamerkan peluncur rudal balistik antarbenua Yars saat parade militer Hari Kemenangan tahunan di Moskow pada Mei lalu.
Rudal Yars dirancang untuk menghindari sistem pertahanan rudal, yang konon memiliki jangkauan hingga jarak 12.000 km.
Uji coba ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia.
Sementara itu, masih mengutip CNBC.com, berikut perkembangan lainnya seputar perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Dilema Zelensky, Pertahankan Bakhmut Atau Rusia Semakin Kuasai Donetsk
Kepala nuklir PBB mengunjungi pembangkit listrik yang diduduki di Zaporizhzhia
Kepala Badan Energi Atom Internasional, Rafael Grossi, tiba di Enerhodar di Ukraina selatan untuk berkunjung ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhzhia, menurut kantor berita Rusia RIA Novosti.
Grossi berada di sana untuk menilai secara pribadi situasi serius terkait keselamatan nuklir di fasilitas tersebut dan menekankan kebutuhan mendesak untuk melindunginya selama konflik militer yang sedang berlangsung di negara tersebut, kata juru bicara IAEA, pengawas nuklir PBB.
PLTN Zaporozhzhia telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak awal perang.
Situs itu kini menjadi sumber ketegangan antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Masing-masing pihak menuduh pihak lainnya melakukan penembakan di dekat lokasi PLTN dan membahayakan keselamatan dan stabilitas tempat tersebut.
IAEA menempatkan inspekturnya sendiri di fasilitas tersebut akhir tahun lalu dalam upaya untuk mengawasi standar keselamatan di lokasi tersebut.
IAEA telah berulang kali memperingatkan tentang potensi bencana nuklir jika zona aman tidak didirikan di sekitar pabrik.