TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah jemaah umrah melampiaskan kesedihannya dengan menangis tersedu-sedu setelah ditelantarkan selama satu bulan di Mekkah, Arab Saudi.
Mereka diduga tidak diurus kepulangannya oleh agen travel yang memberangkatkan mereka.
Mereka hanya bisa menunggu dan berbagi kamar hotel lebih dari satu bulan tanpa adanya penjelasan dari travel umrah PT Naila Safaah Wisata Mandiri.
Para korban lalu mengadu ke konsulat jenderal RI di Arab Saudi.
Dikutip dari Kompas.TV, Rabu (29/3/2023), aduan itu kemudian disampaikan ke kementerian agama yang diteruskan ke polisi.
Polisi pun bergerak menangkap pasangan suami istri pemilik travel umrah yang menipu ratusan jemaah ini.
Baca juga: Kasus Penipuan Travel Umrah, Komnas Haji Minta Jemaah Selektif Pilih Biro Perjalanan
Pelaku Penipuan Ditangkap
Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya diturunkan membongkar kasus penipuan ibadah Umrah dari salah satu Travel Umrah bernama PT. Naila Safaah Wisata Mandiri.
Dalam hal ini jumlah korban yang tertipu agen perjalanan ibadah Umrah itu mencapai ratusan orang.
Namun, belum diketahui jumlah pasti para korban tersebut.
Kasus ini terungkap bermula dari laporan Kementerian Agama (Kemenag) setelah mendapat informasi dari jemaah umrah yang tak bisa pulang ke Indonesia.
Korban mengadu Konsulat Jenderal (Konjen) di Arab Saudi. Dari situ, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke pihak kepolisian.
Dari situ, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap kasus penipuan tersebut.
Dalam dokumen yang diterima, korban bernama Abdus dan 63 orang lainnya dijadwalkan pulang ke Indonesia pada 18 September 2022 sekitar pukul 17.50 waktu Arab Saudi.