China Mediasi Hubungan Arab Saudi dan Iran
Beberapa tahun sebelum China menjadi mediator Arab Saudi dan Iran, kedua negara Teluk itu telah mendiskusikan negosiasi pemulihan hubungan.
Pada tahun 2020, China secara vokal menyerukan keamanan regional di Teluk Persia, dikutip dari The Diplomat.
Pada Oktober 2020, Rusia mengatur pertemuan Dewan Keamanan PBB dan China mempresentasikan proposal keamanan dan stabilitas di kawasan Teluk.
Alasannnya, dengan upaya multilateral, kawasan Teluk dapat mendapat menjadi 'Oasis keamanan'.
Arab Saudi dan Iran terlibat dalam KTT Al Ula pada Januari 2021, yang mengakhiri blokade Qatar dan memperbaiki hubungan antara Dewan Kerjasama Teluk.
Pada tahun 2023, Uni Emirat Arab memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran dan Kuwait juga mengembalikan duta besarnya ke Iran.
Sementara itu, negosiasi Arab Saudi dan Iran berlangsung sejak 2021, yang mayoritas berlangsung di Irak dan Oman.
China mengambil tanggung jawan dan peran mediator langsung ketika ada potensi kesepakatan damai antara Arab Saudi dan Iran.
Menurut pemahaman China, Iran dan Arab Saudi adalah negara poros yang kekuatan politik, ekonomi, dan militer yang sangat penting untuk China.
Sementara itu, China adalah mitra dagang terbesar Arab Saudi dan Iran.
Keterlibatan China secara langsung ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam perselisihan diplomatik dan keamanan yang rumit.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Arab Saudi, Iran, dan China