"Kami mendengar ledakan yang sangat kuat dan membuat kami melompat, dan hanya itu," kata Marie Ciret, seorang yang dievakuasi, dikutip dari Al Jazeera.
"Kami melihat ke luar jendela pada apa yang terjadi. Kami melihat asap, batu dan orang-orang berlarian," lanjutnya.
Seorang korban selamat, Roland, mengatakan dia tidak memiliki apa pun setelah ledakan itu.
“Kami tidak punya apa-apa, bahkan KTP. Kami telah kehilangan segalanya,” kata Roland, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal La Provence.
Dia berhasil keluar dari gedung di 15 Rue de Tivoli bersama istri dan dua anaknya sebelum runtuh, bersama dengan gedung tetangga.
Bangunan ketiga sebagian runtuh, seperti di beritakan CNN International.
Bangunan yang runtuh itu terletak di jalan sempit, kurang dari satu kilometer dari pelabuhan Kota Marseille, yang mempersulit petugas pemadam kebakaran dan penyelamat untuk melakukan evakuasi.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Kunjungi China, Bahas Perang Ukraina dan Bisnis
Pemerintah akan Beri Dana Bantuan
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan pikirannya tertuju pada mereka yang terdampak.
“Perhatian dengan Marseille, di mana sebuah bangunan di rue Tivoli runtuh tadi malam. Saya memikirkan mereka yang terkena dampak dan orang yang mereka cintai. Investigasi berlanjut dengan sumber daya yang signifikan dikerahkan. Terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran dan penyelamat yang dikerahkan," katanya di Twitter.
Dana sebesar 100.000 euro ($110.000) telah disediakan untuk membantu para korban ledakan, menurut Metropolis Aix-Marseille-Provence, dengan uang yang berasal dari otoritas regional, BFMTV melaporkan.
BFMTV juga melaporkan, kantor kejaksaan Marseille telah membuka penyelidikan atas ledakan ini.
Kota Marseille pernah mengalami insiden seperti itu sebelumnya.
Pada tahun 2018, terjadi keruntuhan beberapa bangunan di distrik kota Noailles, yang menewaskan sedikitnya empat orang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Prancis