TRIBUNNEWS.COM - Sepuluh orang diyakini terjebak di bawah reruntuhan bangunan setelah ledakan yang terjadi di bangunan di kota Marseille, Prancis, pada Minggu (9/4/2023) sekira pukul 00.30 waktu setempat.
Lima orang menderita luka ringan akibat tertimpa reruntuhan.
Wali Kota Marseille, Beniot Payan, mengatakan 80 orang telah dievakuasi dari bangunan itu.
Upaya penyelamatan semakin rumit karena puing-puing bangunan harus disingkirkan sebelum api dapat dipadamkan sepenuhnya.
Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api di dalam puing-puing bangunan lima lantai.
Namun, setelah 17 jam kemudian, situasinya belum stabil, seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Gagal Ubah Pikiran Xi Jinping Soal Ukraina
Beniot Payan mengatakan, dua bangunan yang berbagi dinding dengan bangunan yang runtuh, sebagian telah roboh sebelum bangunan lainnya ambruk.
Hal ini memperumit proses pencarian dan evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan.
Drone dan probe telah digunakan untuk memeriksa tanda-tanda kehidupan di tempat kejadian.
Puing-puing yang terbakar terlalu panas untuk anjing pencari dan tim pemadam kebakaran untuk mengevakuasi.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan penyelamat prihatin tentang air pemadam kebakaran yang membahayakan nyawa korban selamat yang terkubur.
Investigasi saat ini sedang berlangsung.
Baca juga: Presiden Prancis Bersama Presiden Komisi Eropa Kunjungi Cina
Kesaksian Korban Terdampak
Penduduk setempat mengatakan, setelah ledakan itu tercium bau gas dan debu beterbangan di udara.