News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

100 Orang Tewas dalam Serangan Udara Junta Militer Myanmar di Kota Sagaing

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 19 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) dan Tentara Kareni (KA) mengambil bagian dalam pelatihan senjata di dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS - Militer Myanmar meluncurkan serangan udara ke desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar, pada Selasa (11/4/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Diperkirakan sejumlah 100 orang meninggal dunia setelah militer Myanmar melakukan meluncurkan serangan udara di desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar, pada Selasa (11/4/2023).

Juru bicara militer Myanmar, Zaw Min Tun, membenarkan penyerangan ini.

Serangan udara itu terjadi saat upacara pembukaan kantor kelompok milisi yang diduga menentang kekuasaan mereka.

"Ada upacara pembukaan kantor (Pasukan Pertahanan Rakyat), (Selasa) pagi sekitar pukul 8 pagi di desa Pa Zi Gyi. Kami menyerang tempat itu," katanya.

"Beberapa yang tewas adalah pejuang anti-kudeta berseragam, tapi mungkin ada beberapa orang dengan pakaian sipil," kata Zaw Min Tun, dikutip dari Reuters.

Zaw Min Tun kemudian menyalahkan milisi yang menanam ranjau di kawasan itu, sehingga menyebabkan lebih banyak kematian.

Baca juga: Menlu Retno Marsudi: Indonesia Kerja Keras Tangani Masalah Myanmar

“Menurut informasi lapangan yang kami dapat, orang-orang terbunuh bukan karena serangan kami saja. Ada beberapa ranjau yang ditanam oleh PDF (Tentara Pertahanan Rakyat) di sekitar area itu,” katanya.

Ia menambahkan, serangan udara itu juga mengenai area penyimpanan mesiu dan tambang, yang dinilai memperburuk dampak serangan.

Saksi mengatakan, jet tempur militer Myanmar menjatuhkan bom di balai komunitas itu.

Helikopter tempur menyusul tak lama kemudian, menembaki orang-orang yang selamat di tempat kejadian dan menghambat upaya penyelamatan.

“Banyak orang termasuk anak-anak tewas dan korban bisa melebihi 50 orang,” kata U Nay Zin Latt, mantan legislator wilayah itu, dikutip dari France24.

Seorang warga Pa Zi Gyi bernama Ko Aung, yang tiba di lokasi tak lama setelah serangan itu, mengatakan dia melihat mayat-mayat bergelimpangan di tanah.

“Sepeda motor terbakar dan rumah juga hancur total akibat pengeboman. Orang-orang menangis saat mereka mencari kerabat mereka,” katanya.

Ko Aung mengatakan, dia kehilangan kerabat dalam serangan itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini