Yati Narsinghanand sudah menghadapi dakwaan di lebih dari 20 kasus berbeda, menurut pengacaranya, Maa Chetnanand Saraswati, yang juga seorang pendeta di kuil Dasna Devi.
Kritikus mengatakan Yati Narsinghanand dilindungi oleh kedekatannya dengan para pemimpin Partai BJP.
Pada April tahun 2022 lalu, Yati Narsinghanand dan penyebar kebencian lainnya ditangkap karena membuat pidato kebencian di "Hindu Mahapanchayat".
Saat itu, ia mengatakan, 50 persen umat Hindu akan pindah agama dalam 20 tahun jika seorang Muslim menjadi perdana menteri di India.
Baca juga: Apa Saja yang Dilakukan Umat Hindu saat Hari Raya Nyepi? Mulai Upacara Melasti hingga Ngembak Geni
Komentar Sekjen Cendekiawan Muslim
Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr. Ali Muhyiddin Al-Qara Daghi, mengecam pernyataan Yati Narsinghanand yang menyerukan untuk menyerang Makkah dan merebut Ka'bah.
Melalui akun Twitter-nya, ia mengomentari video pendek Yati Narsinghanand yang beredar di media sosial.
"Orang gila berbicara dan orang waras mendengarkan… Dikatakan kepada Firaun, siapa Firaun Anda? Dia berkata: Saya tidak menemukan siapa pun yang menginginkan saya?" katanya, dikutip dari Eastern Herald.
"Pernyataan dan kegilaan resmi yang mengundang keheranan dan tawa ini harus ditanggapi dengan kendali resmi dari pemerintah Islam dan sikap hukum populer terhadap orang-orang seperti ini," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait India