TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara meluncurkan rudal balistik diduga tipe baru pada Kamis (13/4/2023).
Rudal tersebut, mendarat di perairan yang menghubungkan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Aktivitas Pyongyang ini mendorong Tokyo mengajukan protes keras, lapor Al Jazeera.
Senjata itu mendarat cukup dekat dengan pulau Hokkaido.
Pihak berwenang pun mengeluarkan perintah evakuasi.
Dikutip dari The Independent, peluncuran rudal tersebut terjadi setelah Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan pihaknya akan meningkatkan kemampuan nuklirnya.
Baca juga: Kim Jong Un Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Jepang Siap-siap Evakuasi
Reaksi Korea Selatan
Peluncuran terbaru dari Korea Utara telah memicu reaksi internasional, khususnya negara tetangga.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) menuturkan, rudal Korea Utara diluncurkan pada sudut tinggi dari dekat ibu kota Pyongyang pukul 07.23 waktu setempat.
"Rudal, yang diduga jenis jarak menengah atau lebih, terbang sekitar 1.000 kilometer (621 mil) ke arah perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, sebelum jatuh ke laut," JCS menambahkan.
JCS menggambarkan peluncuran sebagai “tindakan provokatif yang serius”.
"Otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang melakukan analisis komprehensif mengenai spesifikasi rincinya," kata JCS dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan.
Baca juga: Aktris Korea Jung Chae Yul Meninggal Dunia di Usia 26 Tahun
Penyiar Korea Selatan YTN, mengutip seorang pejabat militer, mengatakan peluncuran uji coba itu bisa melibatkan senjata jenis baru yang ditampilkan di parade militer baru-baru ini.
Tidak menutup kemungkinan bahwa proyektil itu adalah rudal berbahan bakar padat.