Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Selatan dilaporkan telah sepakat untuk meminjamkan 500.000 butir peluru artileri 155 mm kepada Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan dari surat kabar DongA Ilbo. mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan peminjaman peluru artileri tersebut dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan peluru Korea Selatan digunakan dalam konflik Ukraina.
Setelah membeli 100.000 peluru tahun lalu, pemerintah AS telah meminta untuk membeli peluru artileri dalam jumlah yang sama atau lebih pada Februari, tetapi pemerintah Korea Selatan mencari cara lain untuk memasok amunisi ke sekutunya.
Baca juga: Google Didenda 32 Juta Dolar AS oleh Korsel karena Praktik Bisnis Tak Adil di Pasar Aplikasi Game
"Kami telah memilih untuk meningkatkan volume peluru secara signifikan, tetapi menggunakan metode sewa, setelah mempelajari bagaimana menanggapi permintaan sekutu dengan itikad baik sambil tetap berpegang pada prinsip pemerintah untuk tidak memberikan senjata mematikan ke Ukraina," kata seorang pejabat Korea Selatan yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin mengatakan dia tidak dapat mengonfirmasi laporan surat kabar tersebut, tetapi menambahkan bahwa posisi pemerintah yang menentang pemberian bantuan mematikan untuk Ukraina tetap tidak berubah.
Laporan itu muncul setelah bocornya dokumen militer AS yang sangat rahasia, menyoroti kesulitan Korea Selatan dalam mengatasi tekanan dari sekutu Barat untuk memberikan bantuan militer ke Ukraina.
Sebagaimana diketahui, Korea Selatan merupakan sekutu penting AS dan produsen utama amunisi artileri, tetapi berusaha menghindari permusuhan dengan Rusia sehubungan dengan hubungan ekonomi dan pengaruh Moskow atas Korea Utara.