Kampanye saat ini sedang berlangsung untuk pemilihan lokal nasional Jepang.
Bom asap itu dicurigai dilemparkan sekitar pukul 11.25 waktu setempat oleh pelaku dari kerumunan ratusan orang.
Bom itu dilemparkan saat Kishida berpidato usai berkeliling pelabuhan.
Dalam gambar yang dirilis oleh NHK Jepang, terlihat benda berbentuk silinder berwarna perak, yang diduga bom asap, yang dilemparkan ke arah Kishida.
Anggota Partai Demokrat Liberal, Hiroshi Moriyama, menilai aksi pengeboman ini sebagai tindakan yang tidak termaafkan.
Baca juga: Profil Fumio Kishida, Perdana Menteri Jepang yang Selamat setelah Diduga Dilempar Bom Asap
"Hal seperti ini terjadi di tengah kampanye pemilu yang merupakan dasar demokrasi."
"Sangat disesalkan. Ini adalah kekejaman yang tidak termaafkan," katanya, dikutip dari BBC.
Tetap Lanjutkan Agendanya
Meski mendapat serangan, Fumio Kishida tetap melanjutkan sisa pidatonya yang dijadwalkan untuk hari Sabtu.
Dilansir Japan Times, ia berpidato di depan Stasiun Wakayama pada pukul 13.00 waktu setempat, usai insiden pengeboman.
Kemudian, ia juga berpidato di Urayasu, Prefektur Chiba, sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Namun, Kishida sama sekali tidak menyinggung soal insiden pengeboman di pelabuhan perikanan Saikazaki.
Sesuai agenda, Kishida dijadwalkanuntuk berpidato di Ichikawa dan Chiba pada Sabtu malam.
Perjalanan Kishida ke Prefektur Oita pada Minggu (16/4/2023), untuk acara kampanye lainnya, masih dijadwalkan berlangsung.