TRIBUNNEWS.COM - Gangster dan mantan politikus India, Atiq Ahmed, dan saudaranya, Ashraf Ahmed, ditembak mati saat memberikan wawancara yang ditayangkan secara langsung di TV.
Penembakan itu terjadi saat Atiq Ahmed berada dalam kawalan polisi di Kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, India pada Sabtu (15/4/2023).
Dua orang pria yang merupakan penembak, telah ditangkap.
Keduanya diduga membawa senjata dan menyamar sebagai jurnalis, yang ikut mewawancarai Atiq Ahmed.
Satu orang lainnya juga ditangkap setelah meneriakkan "Jai Shri Ram" atau "Salam Tuan Ram", slogan kaum nasionalis Hindu yang menyerukan perang melawan Muslim.
Polisi setempat, Ramit Sharma, mengatakan penembak sengaja mendekati korban dengan dalih merekam mereka.
Baca juga: Detik-detik 2 Politisi India Ditembak Mati Saat Diwawancarai, 3 Pelaku Menyamar sebagai Jurnalis
Namun, mereka tiba-tiba mengeluarkan pistol dan menembak kedua korban dari jarak dekat.
"Itu semua terjadi dalam hitungan detik," kata Ramit Sharma, dikutip dari Al Jazeera.
Siaran langsung itu menunjukkan seseorang menodongkan pistol ke dekat kepala Atiq Ahmed.
Saat Atiq Ahmed jatuh, saudaranya yang berdiri di dekatnya juga ditembak.
Setelah keduanya terjatuh ke tanah, kedua orang bersenjata itu menembaki mereka.
Seorang petugas polisi dan reporter juga terluka dalam serangan itu, dikutip dari RT.
Para ahli kriminal bertanya-tanya, mengapa peristiwa ini dapat terjadi di depan media dan polisi.
Ketua Menteri Yogi Adityanath, memerintahkan penyelidikan yudisial atas pembunuhan itu dan melarang pertemuan besar di Prayagraj untuk memastikan perdamaian.
Baca juga: Sosok Atiq Ahmed, Politisi India yang Tewas Ditembak Warga Saat Diwawancarai Wartawan