Bagian pemukiman dari ibukota daerah Donetsk telah menjadi salah satu daerah yang terkena dampak, yang sering mengakibatkan korban sipil.
“Ada banyak pekerjaan di depan,” kata Presiden Alexander Lukashenko selama pertemuan tersebut, menurut kantor berita BelTa.
“Perusahaan industri dan pertanian perlu dihidupkan kembali. Pada akhirnya, orang akan tinggal di sana, 100 persen. Dan orang-orang ini perlu diberi makan," katanya dengan yakin.
Oleh karena itu, kami siap memberikan semua bantuan yang diperlukan agar orang-orang yang tidak asing bagi kami akhirnya berhenti menderita," lanjutnya.
Baca juga: Rusia Latih Tentara Belarus Pakai Rudal Taktis, Jelang Penyebaran Senjata Nuklir
Hubungan Belarus dan Rusia
Belarus telah lama menjadi sekutu dekat Rusia, namun tidak berpartisipasi langsung dalam invasi Rusia di Ukraina.
Rusia dan Belarus membentuk pengelompokan militer bersama di wilayah Belarusi pada musim gugur 2022 lalu, untuk mengatasi ancaman yang dirasakan dari Barat.
Presiden Alexander Lukashenko menuduh negara-negara Barat ingin menyeret Belarusi ke dalam perang Ukraina untuk memperluas garis depan dan memperluas sumber daya pasukan Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan pada Maret 2023 lalu, Rusia bermaksud untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus pada awal musim panas ini, dikutip dari RT.
Keputusan ini diambil setelah Inggris berencana untuk memasok amunisi depleted uranium ke Ukraina.
Sebelumnya, Belarus telah berulang kali meminta Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir di negaranya.
Belarus khawatir terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir AS yang ditempatkan di negara-negara tetangganya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina