“Pekerjaan kapal penelitian sangat dibutuhkan dan dilakukan sesuai dengan hukum internasional."
"Pekerjaan itu dikoordinasikan melalui saluran diplomatik.”
Baca juga: Rusia Deteksi Kasus Subvarian Arcturus, Subvarian Baru Virus Corona
Pada bulan Februari, sebuah laporan oleh badan intelijen Belanda menuduh Rusia "secara diam-diam memetakan" infrastruktur penting di Laut Utara.
Laporan bersama oleh dinas intelijen Belanda AIVD dan MIVD memperingatkan bahwa "infrastruktur laut yang penting" rentan terhadap sabotase.
Laporan itu, menambahkan bahwa Rusia sedang melakukan "kegiatan yang mengindikasikan spionase dan tindakan untuk mempersiapkan gangguan dan sabotase".
“Rusia sedang memetakan bagaimana taman angin kita di Laut Utara berfungsi."
"Mereka sangat tertarik bagaimana mereka bisa menyabotase infrastruktur energi,” kata Kepala MIVD, Jenderal Jan Swillens, dalam konferensi pers saat itu.
Masalah infrastruktur Laut Utara
Dilansir Sky News, kekhawatiran tentang keamanan infrastruktur Laut Utara meningkat terutama setelah serangan terhadap pipa Nord Stream.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace membahas pentingnya melindungi kabel internet bawah laut.
"Infrastruktur minyak dan gas Norwegia sangat rentan karena telah menjadi pemasok utama Eropa," kata Wallace saat menghadiri KTT Pasukan Ekspedisi Gabungan di Edinburgh tahun lalu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)