Kehadiran Jens Stoltenberg yang mendadak ini memiliki simbolisme penting, namun tujuan tepatnya belum jelas.
NATO tidak memiliki kehadiran resmi di Ukraina, tapi Jens Stoltenberg telah menjadi suara kuat aliansi itu selama perang.
Dia berperan penting dalam mengumpulkan dan mengoordinasikan dukungan dari 31 negara yang membentuk organisasi tersebut.
Dukungan itu termasuk senjata, amunisi, dan pelatihan untuk pasukan Ukraina yang diperangi.
Baca juga: Rusia Kecam Pers Jerman soal Artikel Bunuh Vladimir Putin Bisa Akhiri Perang di Ukraina
Tanggapan Rusia soal Kunjungan NATO di Ukraina
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO tetap menjadi salah satu tujuan dari "operasi militer khusus".
"Aksesi Ukraina ke NATO akan menimbulkan ancaman serius dan signifikan bagi negara kita, bagi keamanan negara kita," kata Dmitry Peskov dalam konferensi pers pada Kamis (20/4/2023), dikutip dari AP News.
Sebelumnya, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg pernah ke Ukraina sebelum perang Rusia-Ukraina meletus.
Hari ini adalah kunjungan pertamanya sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
Pada tahun 2008, para pemimpin NATO mengatakan, Ukraina akan bergabung dengan aliansi itu suatu hari nanti.
Jens Stoltenberg telah mengulangi janji itu selama perang Rusia-Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina