News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Saudara di Sudan

Evakuasi WNI di Sudan: 538 WNI Menanti di Port Sudan, 289 Lainnya Menyusul di Tahap 2

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. - Pemerintah Indonesia mulai mengirim TNI pada Senin (24/4/2023) ke Sudan untuk mengevakuasi 538 WNI yang saat ini ada di Kota Port Sudan. Seluruh WNI akan dipulangkan melalui jalur laut menuju Jeddah, kemudian ke Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia tengah mengevakuasi 538 orang warga negara Indonesia (WNI) dari Kota Khartoum, Sudan.

“Alhamdullilah, pada pukul 01.00 dini hari WS (waktu setempat) atau pukul 06.00 pagi WIB pada hari ini, 538 WNI telah tiba dengan selamat di Kota Port Sudan,” ujar Menlu dalam pernyataan tertulisnya, Senin (24/04/2023).

538 WNI itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita.

Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarga.

Rencananya, 538 WNI dari Sudan ini akan berangkat dari Kota Port Sudan menuju Jeddah, kemudian ke Indonesia.

“Ini adalah evakuasi tahap pertama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan bis sebanyak 8 buah dan 1 mini bus KBRI,” kata Retno, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Baca juga: Sudan Terus Bergolak, Jerman dan Indonesia Ramai-ramai Evakuasi Warga

Evakuasi Tahap 2

Lebih lanjut, pemerintah juga akan segera melakukan evakuasi tahap kedua.

Pemerintah mengidentifikasi masih terdapat 289 WNI di Sudan, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan.

“Rencana awal seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata. Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap,” terang Retno.

Retno pun mengimbau, setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum sehingga dapat dievakuasi pada tahap kedua.

“Pemerintah akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa WNI keluar dari wilayah konflik dengan selamat,” katanya.

Pemerintah Indonesia mulai melakukan evakuasi terhadap ratusan warga negara Indonesia (WNI) di Sudan. (Kemlu RI)

Baca juga: Kirim Tim Evakuasi, Panglima Yudo Ungkap Besarnya Potensi Ancaman yang Dialami WNI di Sudan

Proses Evakuasi

Menlu menjelaskan, WNI yang dievakuasi berangkat dari Kota Khartoum pada Minggu (23/04/2023) pukul 08.00 waktu setempat (WS) atau pukul 13.00 WIB.

Para WNI itu menempuh perjalanan selama sekitar 15 jam dengan jarak 830 kilometer menuju ke Port Sudan.

Mereka melalui Kota Atbara, Damir, Mismar, Sawakin, dan 15 pos pemeriksaan.

“Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut. Insyaallah persiapan pulang ke Indonesia juga terus dilakukan,” kata Menlu.

Retno menyampaikan, pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan otoritas di Sudan untuk memastikan jalur aman dan keamanan bagi WNI.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan 39 prajurit TNI yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto (Dan Wing I Halim PK) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, dengan menggunakan Pesawat TNI AU Boeing 737. Satgas Evakuasi WNI di Sudan dilepas secara resmi oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bertempat di Baseops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4/2023). //PUSPEN TNI (/)

Baca juga: Evakuasi WNI dari Sudan Tidak Mudah, Menlu Retno Mohon Doa Masyarakat Indonesia

TNI Berangkat ke Jeddah

Dubes RI di Arab Saudi dan Konsulat Jenderal (Konjen) di Jeddah, Arab Saudi juga melakukan komunikasi dengan otoritas setempat untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik.

Selain itu, tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak, baik dari Jakarta yang dipimpin oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) maupun tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah, Arab Saudi.

“Pagi ini, tim evakuasi juga akan berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara yang terdiri dari Tim Pengamanan TNI, Tim Kesehatan dari Puskes TNI, dan personil Kemlu,” tambahnya.

Asap mengepul di atas bangunan tempat tinggal di Khartoum pada 16 April 2023, saat pertempuran di Sudan berkecamuk untuk hari kedua dalam pertempuran antara para jenderal yang bersaing. - Kekerasan meletus pada awal 15 April setelah berminggu-minggu ketegangan yang semakin dalam antara panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter yang bersenjata lengkap, dengan masing-masing menuduh satu sama lain memulai serangan bertarung. (Photo by AFP) (AFP/-)

Negara yang Evakuasi Warganya dari Sudan

Amerika Serikat telah mengevakuasi semua personel pemerintah AS dan tanggungan mereka dari kedutaan pada Sabtu (22/4/2023), menggunakan helikopter.

Prancis juga meluncurkan operasi evakuasi pada Minggu (23/4/2023), dan membawa 388 warga Prancis dari Sudan.

Sejauh ini, angkatan udara Jerman telah mengevakuasi 313 orang dari Sudan, dikutip dari Sky News.

Italia juga mulai melakukan evakuasi warganya pada Minggu (23/4/2023).

Sebuah pesawat Spanyol berhasil menerbangkan 100 orang dari Kota Khartoum.

Swedia dan Norwegia juga melakukan evakuasi.

Pada Senin (24/4/2023), Hungaria berjasil mengevakuasi empat warga dari Sudan, menyusul 62 orang yang dievakuasi sebelumnya.

Dari Timur Tengah, Arab Saudi membawa 157 orang dari Sudan.

Mesir telah mengevakuasi 436 warganya dari total 10.000 orang.

Lebanon masih berupaya mengevakuasi 51 warganya dari Port Sudan.

Dari Rusia, 140 orang dari 300 warganya di Sudan mengatakan ingin pergi dan 15 orang terjebak di gereja Ortodoks Rusia di Khartoum.

Negara lain seperti Libya mengevakuasi 83 warganya, Korea Selatan mengevakuasi 25 orang, dan Nigeria mengevakuasi 5.500 warganya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Perang Saudara di Sudan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini