TRIBUNNEWS.COM - Depot minyak Rusia di Krasnodar, terbakar pada Rabu (3/5/2023) pagi hari.
Kebakaran ini diduga disebabkan oleh serangan drone.
"Kebakaran telah diklasifikasikan sebagai tingkat kesulitan tertinggi," kata Veniamin Kondratyev, Gubernur Krasnodar yang terletak di seberang Laut Azov dari Ukraina, di akun Telegram-nya.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu.
"Api tidak menimbulkan ancaman bagi penghuni pemukiman," lanjutnya, dikutip dari TASS.
Veniamin Kondratyev mengatakan kebakaran terjadi di desa Volna.
Desa itu dekat dengan jembatan Krimea di atas Selat Kerch, arteri utama pasukan Rusia, karena menghubungkan daratan ke semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014 dari Ukraina.
Baca juga: Soal Kebakaran Depot Bahan Bakar di Krimea, Rusia Salahkan Serangan Drone Ukraina
Pejabat Rusia tidak merinci siapa yang meluncurkan drone itu, atau mengapa pesawat itu jatuh.
Veniamin Kondratiev, mengatakan apinya sangat luas dan sulit untuk menahannya.
Pada pukul 09.18 waktu setempat, 188 pekerja layanan darurat Rusia dikerahkan untuk memadamkan api.
Lima kereta api juga dikerahkan.
Kebakaran Sebelumnya
Rusia mengalami sejumlah insiden kebakaran dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, serangan drone telah membakar fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di Sevastopol, Krimea pada Sabtu (29/4/2023).