Rusia menuduh Ukraina sebagai dalang dari kebakaran itu.
Meski tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Sevastopol, namun militer Ukraina mengatakan, menghancurkan fasilitas logistik Rusia adalah bagian dari persiapan untuk serangan balasan.
Baca juga: Kereta Kargo Terguling akibat Ledakan di Rusia, Insiden Kedua dalam 2 Hari Berturut-turut
Dua hari kemudian pada Senin (1/5/2023), kereta kargo Rusia tergelincir karena ledakan bom yang ditanam di rel yang menghubungkan Bryansk-Unecha.
"Sebuah alat peledak tak dikenal meledak di tanda 136 kilometer di jalur kereta Bryansk-Unecha, menggagalkan kereta barang," tulis Aleksandr Bogomaz, Gubernur Bryansk Oblast, di Telegram.
Pada hari berikutnya, Selasa (2/5/2023), kereta kargo Rusia kembali mengalami kecelakaan di Bryansk, akibat ledakan sebuah alat peledak di dekat stasiun di Snezhetskaya, dikutip dari The New York Times.
Lokomotif dan 20 gerbang kereta tergelincir keluar dari rel.
Kedua kecelakaan kereta kargo itu tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun, api telah membakar sejumlah gerbong kereta.
Baca juga: Kereta Kargo Rusia Tergelincir akibat Ledakan Objek Tak Dikenal di Rel Bryansk-Unecha
Dalam dua kecelakaan kereta akibat ledakan selama dua hari itu, Rusia menuduh adanya sabotase dari kelompok pro-Ukraina.
Sementara itu, Rusia juga meningkatkan serangan terhadap Ukraina di sejumlah daerah.
Rusia meluncurkan gelombang drone dan rudal hampir setiap malam terhadap kota-kota di Ukraina.
Pada Rabu (3/5/2023), Ukraina mengatakan berhasil menangkis serangan Rusia selama 24 jam dengan sistem pertahanan udaranya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina