News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jerman Larang Bendera Uni Soviet, Rusia, Ukraina selama Hari Kemenangan 9 Mei

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran menampilkan spanduk berwarna bendera Ukraina bertuliskan Hentikan [Presiden Rusia] Putin, Hentikan perang selama protes di Gerbang Brandenburg Berlin pada 30 Januari 2022. - Para pengunjuk rasa mengkritik pengerahan pasukan Putin di dekat perbatasan Ukraina dan menyerukan Jerman untuk lebih berperan aktif dalam membela kepentingan Ukraina. (Photo by John MACDOUGALL / AFP) - Jerman melarang penggunaan bendera Uni Soviet, Rusia, dan Ukraina selama perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Jerman melarang negara menampilkan bendera Rusia, Ukraina, dan Uni Soviet selama Hari Kemenangan yang diperingati 9 Mei 2023.

Hari Kemenangan atau Victory Day adalah peringatan kemenangan Uni Soviet atas kekalahan Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Pengadilan tinggi Berlin kembali melarang bendera Rusia dan Uni Soviet selama perayaan Hari Kemenangan.

Larangan ini menyusul larangan bendera Ukraina di Jerman, demi menghindari potensi ketegangan selama Hari Kemenangan.

Jerman menganggap bendera Rusia, Uni Soviet, dan Ukraina adalah simbol sensitif, mengingat situasi saat ini.

Baca juga: Sejarah Hari Kemenangan Uni Soviet di Rusia dan Kekalahan Nazi Jerman di Perang Dunia II

Konon, simbol terkait Rusia dapat digunakan untuk membenarkan atau mengagungkan invasi Rusia di Ukraina.

Simbol lain yang terkait dengan kemenangan Perang Dunia II, termasuk pita oranye dan hitam St. George, lagu-lagu militer, tiruan seragam militer ketiga negara, dan lambang 'Z'.

Bendera Uni Soviet ditampilkan selama Hari Kemenangan di Rusia. - Para peserta yang mengenakan seragam bersejarah ambil bagian dalam parade militer, yang menandai peringatan ke-77 kemenangan Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di kota timur jauh Vladivostok pada 9 Mei 2022. (Photo by Pavel KOROLYOV / AFP) (AFP/PAVEL KOROLYOV)

Baca juga: 8 Mei 1945, Kapitulasi dan Berakhirnya PD II Menjadi “Titik Nol” bagi Jerman

Larangan Sempat Digugat

Larangan bendera Rusia dan Ukraina segera digugat di pengadilan dalam mosi terpisah pada Sabtu (6/5/2023).

Larangan simbol Ukraina ditolak sepenuhnya.

Kemudian, larangan simbol Rusia dicabut sebagian, dengan keputusan pengadilan yang mengizinkan simbol ditampilkan hanya selama acara 'Resimen Abadi' di Hari Kemenangan.

Namun, polisi Berlin menentang keputusan itu di pengadilan yang lebih tinggi, hingga akhirnya diberlakukan larangan secara penuh.

Larangan polisi Jerman ini mencerminkan langkah-langkah yang juga diambil Jerman selama perayaan Hari Kemenangan pada tahun 2022.

Suasana sebelum konser 'Glory to Defenders of the Fatherland' di Stadion Lyzhniki, Moskow, Rusia pada Rabu (22/2/2023). Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato singkat dihadapan ratusan ribu rakyat Rusia. Ia mengatakan perang di Ukraina adalah upaya Rusia melindungi tanah air bersejarah. (Afiliasi Pemerintah Rusia/RT)

Baca juga: Rusia Serang Tentara Bayaran Ukraina di Kharkiv dan Luncurkan Rudal di Sejumlah Kota

Pada kesempatan itu, otoritas Jerman melarang pengibaran bendera Rusia dan Ukraina, dengan alasan tindakan itu diperlukan untuk menjaga agar perayaan Perang Dunia II terpisah dari situasi Mei 2022.

Pembatasan ini tidak berlaku untuk diplomat atau veteran Perang Dunia II.

Polisi Berlin mengatakan, mereka akan memiliki hingga 1.500 petugas yang siap untuk menanggapi selama perayaan Hari Kemenangan tahun ini.

Di Berlin, perayaan Kemenangan berlangsung selama dua hari. 

Pada tanggal 8 Mei 1945, Nazi Jerman menandatangani penyerahannya di Berlin.

Karena perbedaan waktu, Rusia merayakan kemenangan melawan fasisme pada 9 Mei.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini